5 imigran gelap pelaku kejahatan serius di Amerika dideportasi ke Swaziland

Amerika baru-baru ini mendeportasi lima imigran gelap yang diilustrasikan sebagai "monster bejat" ke negara kecil Swaziland di Afrika, salah satunya adalah seorang kriminal Vietnam, sehingga memicu amarah warga Afrika. Para penentang bahkan mengkritik Amerika karena memperlakukan Swaziland sebagai tempat pembuangan sampah Donald Trump.
AS deportasi imigran gelap pelaku kejahatan ke Afrika, menimbulkan kecaman
Pada tanggal 16, juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Tricia McLaughlin menyatakan di medsos bahwa lima "imigran gelap pelaku kejahatan" yang berasal dari Vietnam, Jamaika, Laos, Kuba dan Yaman telah dideportasi. Hal ini memicu ketidakpuasan di kalangan Afrika, karena mereka dideportasi ke Swaziland, sebuah negara di pedalaman Afrika. Trump menjelaskan bahwa mereka dideportasi ke negara ketiga, karena ditolak oleh negara asalnya.
Warga penentang di Swaziland menolak jadi tempat pembuangan sampah Trump
Menurut laporan CNN, lima imigran yang dideportasi oleh AS ke Swaziland ini melakukan kejahatan serius, termasuk seorang pria Vietnam yang dihukum 20 tahun penjara atas kasus pemerkosaan anak. Meskipun pejabat Amerika menyatakan pelaku kejahatan ini ditahan di sel terpisah, dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi warga setempat, kebijakan ini tetap menimbulkan kekhawatiran keamanan di negara Afrika tersebut dan dikritik keras oleh kelompok oposisi Swaziland, yang menuduh Amerika memperlakukan negaranya sebagai "tempat pembuangan bagi orang yang tidak layak tinggal di AS."
==Mphandlana Shongwe // Aktivis politik==
Kami mengecam tindakan pengiriman pelaku kejahatan serius ke sini
Dan mencampurkannya dengan
Pelaku kejahatan muda yang masih punya kesempatan untuk bertobat
Kami akan mengajukan gugatan ke pengadilan, Mahkamah Internasional
Atau lembaga hukum lainnya
Apakah Trump akan membuka kembali Alcatraz? Pelosi: Gagasan terbodoh
Selain itu, Trump baru-baru ini mengangkat isu pengaktifan kembali penjara federal Alcatraz, yang saat ini sedang dievaluasi oleh pemerintah AS. Hal ini dikritik oleh mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi. Pakar menyebutkan bahwa sejak ditutup pada 1963, Alcatraz telah dialihkan menjadi museum dan objek wisata. Pengaktifan kembali penjara ini merupakan sebuah megaproyek karena fasilitasnya sudah tua.