Tarif pajak Taiwan dipatok 32%, pakar khawatir bursa ekspor masuk masa dingin

Amerika Serikat telah meluncurkan kebijakan tarif baru terhadap semua negara di dunia, dan tarif untuk Taiwan dipatok sebesar 32%. Sebelumnya, Amerika merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua bagi Taiwan. Kini menghadapi tarif pajak sebesar 32%, para pakar ekonomi memprediksi, ke depannya akan menimbulkan “Masa dingin ekspor” dan rasio pertumbuhan ekonomi Taiwan, sulit untuk mempertahankan angka 3%.
Ekspor Taiwan ke AS yang tinggi, maka GDP tahun ini sulit untuk capai 3%
Kebijakan Trump berdampak langsung terhadap perekonomian global. Mengingat struktur ekonomi Taiwan secara keseluruhan, angka ekspor mencakup lebih dari 65%. Maka selama jumlah ekspor ke Amerika menurun, laju pertumbuhan ekonomi pun dapat turun di bawah 2%.
Industri tradisional Taiwan yang berada di Asia Tenggara juga terpukul tarif pajak
Selain industri elektronik yang dikhawatirkan oleh khalayak umum, beberapa industri penggerak perekonomian Taiwan, antara lain petrokimia, tekstil, sepatu, peralatan mesin, sepeda hingga industri baja. Sebelumnya ke-6 industri besar tersebut telah melakukan investasi ke kawasan Asia Tenggara, dimana juga akan menghadapi pukulan telak.
Editor: Tony Thamsir