Restoran shabu-shabu daging sapi segar terlibat kasus keracunan makanan

Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi. Sebuah restoran hotpot di Taipei yang terkenal dengan daging sapi segarnya dilaporkan ada pelanggan yang mengalami gejala muntaber setelah makan di sana. Ia didiagnosis mengalami peradangan saluran pencernaan setelah berobat ke dokter. Departemen Kesehatan Kota Taipei akan melakukan inspeksi untuk klarifikasi kasus.
Warga derita muntaber dan berobat ke UGD
Sebuah restoran shabu-shabu ternama di Distrik Zhongshan, Kota Taipei yang menyajikan produk daging sapi segar yang dikirim langsung dari Tainan setiap hari, belum lama ini dilaporkan terlibat kasus menyerupai keracunan makanan. Ada dua warga yang secara khusus berkunjung dari Taoyuan untuk menyantap hidangan seharga NT$4.000, namun malah menderita gejala muntaber dan segera berobat ke UGD.
==Will // Konsumen di restoran==
Pk. 02:00 dini hari pacar saya tiba-tiba
Bangun dari tempat tidur kemudian muntah terus-menerus
Selanjutnya ia langsung terkapar di atas ranjang
Sambil berbaring di atas ranjang, mukanya tampak pucat pasi
Lalu ia terus bilang perutnya sangat sakit
Disimpan pada suhu ruangan, daging sapi mudah terjangkit bakteri
Yang dimaksud "daging sapi segar" sebenarnya adalah daging sapi yang tidak didinginkan atau dibekukan untuk mencegah terbentuknya kristal es akibat kelembapan yang dapat merusak struktur dan memengaruhi cita rasa daging. Oleh sebab itu, usai disembelih, sapi harus diserahkan ke penjual, toko atau konsumen dalam waktu 6-8 jam. Jika disimpan pada suhu ruangan, bakteri mudah berkembang biak sehingga menimbulkan masalah keamanan pangan.
==Chen Chang-yu // Dokter gastrointestinal, hepatobilier dan gastroenterologi, Taipei City Hospital==
Disimpan pada suhu ruangan dalam jangka panjang
Sebenarnya membuat bakteri mudah berkembang biak
Seperti E. Coli atau Salmonella
Bakteri semacam ini sebenarnya berpotensi
Menimbulkan gejala gastroenteritis akut
Departemen Kesehatan kirim petugas untuk lacak masalah
Setelah menerima laporan warga, Departemen Kesehatan Kota Taipei mengutus petugas ke restoran untuk memeriksa penyebab masalah tersebut. Adapun pelaku usaha yang terlibat mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah berinisiatif mengirim makanan untuk diperiksa dan bersedia mengembalikan seluruh biaya konsumsi dan menanggung biaya pengobatan sebelum hasil pemeriksaan keluar.