Israel dan Hamas sepakati gencatan senjata, akhiri 15 bulan konflik di Gaza
Setelah melewati konflik 15 bulan, Israel dan Hamas akhirnya menyetujui gencatan senjata. Berlaku mulai hari Minggu, tanggal 19 ini, kesepakatan penarikan pasukan dan pembebasan sandera yang dihasilkan melalui mediasi Amerika Serikat, Qatar dan Mesir ini akan dibagi menjadi tiga tahap. Detail gencatan senjata masih dibicarakan dan diharapkan dikonfirmasi dalam beberapa jam mendatang.
Gencatan senjata bawa kegembiraan bagi warga dan keluarga sandera kedua pihak
Penduduk kota di bagian tengah dan selatan Gaza sangat gembira ketika mendengar bahwa kesepakatan gencatan senjata telah tercapai. Di jalanan Tel Aviv, Israel, terlihat banyak keluarga sandera berkumpul.
==Keluarga sandera==
Perasaan saya campur aduk
Saya merasa senang
Jika benar-benar terjadi (pembebasan sandera)
Namun juga merasa sangat tegang
Israel-Hamas gencatan senjata, AS, Qatar adakan konferensi pers untuk konfirmasi
Melalui mediasi dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, konferensi pers resmi diadakan AS dan Qatar untuk mengonfirmasikan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera.
==Joe Biden // Presiden Amerika Serikat==
Ini adalah sore yang sangat indah karena
Saya akhirnya bisa mengumumkan gencatan senjata
Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan tentang sandera
Pada tahap pertama gencatan senjata, militer Israel akan ditarik dari Gaza
Kesepakatan ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama yang berlangsung selama enam pekan, pasukan Israel akan sepenuhnya mundur dari daerah padat penduduk di Gaza, sementara Hamas membebaskan sandera yang mereka tahan, termasuk warga negara AS.
Presiden terpilih AS Donald Trump sambut baik kesepakatan gencatan senjata
Presiden terpilih AS Donald Trump juga mengonfirmasikan kabar ini melalui media sosial, menyambut baik kesepakatan tersebut, dan menyatakan para sandera akan segera dibebaskan.
Perang Israel-Hamas 15 bulan berakhir, korban di kedua pihak capai puluhan ribu
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan ke wilayah selatan Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menahan 251 sandera. Selama 15 bulan terakhir, Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza sebagai balasan, yang mengakibatkan lebih dari 46.000 warga Palestina kehilangan nyawanya. Menurut laporan BBC, saat ini Hamas masih menahan 94 sandera, dengan 34 di antaranya diduga telah meninggal dunia.