Perang Israel-Hamas tak kunjung reda, negara-negara Islam kecam Israel
Perang Israel-Hamas telah berlangsung selama 402 hari. "Konferensi Tingkat Tinggi Gabungan OKI dan Liga Arab" yang diadakan di Arab Saudi mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk genosida Israel terhadap warga Palestina.
KTT Organisasi Kerja Sama Islam serentak mengecam aksi militer Israel
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) di Riyadh, ibu kota Arab Saudi tanggal 11. KTT ini dihadiri sejumlah pemimpin penting dari Timur Tengah dan Afrika.
Negara Islam imbau agar setiap negara memboikot produk dari kawasan Tepi Barat
Forum ini ditujukan untuk menyatakan kekompakan negara-negara Islam, mengutuk aksi militer Israel di Gaza dan Lebanon serta menuntut segera diakhirinya kolonialisme Israel di Gaza. Dalam pernyataan bersama tersebut, seluruh pemimpin negara Islam juga meminta negara-negara di seluruh dunia untuk lebih pro-aktif dalam menentang tindakan Israel lewat pemboikotan produk dan perusahaan Israel dari kawasan Tepi Barat dan menyamakan pemukim setempat sebagai organisasi terorisme.
==Mahmoud Abbas // Presiden Palestina==
Kami juga mengimbau (Israel) untuk menghentikan kolonialisme
Negara Islam imbau dukungan internasional untuk jadikan Palestina anggota PBB
Negara peserta KTT ini juga kembali menyerukan dukungan internasional agar status Palestina bisa dinaikkan dari pengamat tetap menjadi anggota sah PBB.
==Pangeran Faisal bin Farhan // Menteri Luar Negeri Arab Saudi==
Kita telah melihat ada beberapa negara yang telah mengakui negara Palestina
Juga ada beberapa yang sedang dengan serius mempertimbangkan mengakui
Termasuk sejumlah negara penting
Saya merasa ini merupakan suatu perkembangan konkret
Perang Israel-Hamas tewaskan 45.000 jiwa dan sebabkan 117.000 korban cedera
Perang Israel-Hamas pecah tanggal 7 Oktober tahun lalu. Menurut statistik media Al Jazeera, jumlah korban tewas di kedua belah pihak telah mencapai 45.000 orang dan 117.000 orang terluka. Jumlah pengungsi telah melampaui satu juta jiwa.
