Pertumbuhan sektor pariwisata berlebihan, Bali stop sementara infrastruktur hotspot

Destinasi wisata terkenal Indonesia, Bali, telah membangun banyak hotel berbintang, klub malam, dan bahkan mengubah lahan pertanian menjadi vila untuk memenuhi permintaan pasar. Namun, pertumbuhan pariwisata yang berlebihan ini juga menimbulkan kemacetan lalu lintas dan meningkatkan angka kriminalitas. Saat ini, pemerintah Indonesia telah setuju untuk menangguhkan pembangunan empat kawasan komersial baru.

Turis di Bali membludak, pertumbuhan berlebihan picu sejumlah masalah lingkungan

Turis dalam jumlah besar membanjiri objek wisata terkemuka di pantai selatan Bali, menyebabkan kemacetan lalu lintas parah. Semakin banyak restoran, klub malam, bar pantai dibangun guna memenuhi kebutuhan lebih banyak wisatawan. Lahan pertanian bahkan diubah menjadi vila mewah. Komersialisasi sektor pariwisata yang berlebihan ini membuat warga setempat tidak puas. Selain kepadatan, kebisingan dan pembangunan berlebihan, angka kriminalitas juga melonjak. Ada banyak wisatawan yang melampaui masa berlaku visanya dan masih melakukan usaha di kawasan setempat dengan visa turis.

==Teja // Selebriti internet asal India==
Wisatawan seharusnya datang ke Pulau Bali
Demi pemandangan alam dan kebudayaannya
Namun ini semua perlahan-lahan lenyap satu per satu
Sehingga membuat citra Bali berubah

Pemda Bali imbau pemerintah pusat untuk tunda sementara konstruksi komersial

Jumlah hotel berbintang di Bali tahun 2000 cuma 113 buah, namun meningkat hampir lima kali lipat menjadi 541 tahun 2023. Namun komersialisasi lambat laun memudarkan budaya tradisional Bali. Oleh sebab itu, guna mendorong pariwisata berkualitas, Pemda Bali mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menunda pembangunan komersial baru di empat hotspot wisata.

Pemerintah pusat setujui penundaan sementara konstruksi selama 10 tahun

Pemerintah pusat telah menyetujui usulan penundaan pembangunan. Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menyampaikan, setelah evaluasi, pihaknya mungkin akan mengadakan penangguhan selama lima atau sepuluh tahun.