Total populasi turun menjadi 23,419 juta, mengakhiri peningkatan selama 18 bulan

Menurut statistik terbaru Kementerian Dalam Negeri, total populasi Taiwan pada bulan Januari tahun ini kembali turun menjadi 23,419 juta jiwa, mengakhiri tren pertumbuhan positif selama 18 bulan berturut-turut. Hal ini terutama disebabkan oleh angka kelahiran yang lebih rendah dibandingkan angka kematian serta pulihnya situasi domisili warga Taiwan.
Angka kelahiran menyusut, generasi muda Taiwan punya pandangan berbeda
Dalam menghadapi penyusutan populasi di Taiwan, generasi muda memiliki pandangan tersendiri mengenai apakah mau melahirkan generasi berikut.
==Warga==
Saat ini saya tidak mau
Ya, tapi untuk ke depannya masih belum tahu
Total populasi 23,419 juta orang, mengakhiri peningkatan selama 18 bulan
Rendahnya angka kelahiran juga tercermin dalam jumlah populasi. Menurut statistik Kementerian Dalam Negeri, total populasi Taiwan menyusut kembali ke 23,419 juta orang, mengakhiri peningkatan selama 18 bulan berturut-turut.
Pemerintah menghadapi tantangan bagaimana meningkatkan keinginan melahirkan
Angka kelahiran tahun ini berada pada 11.023 orang, sedangkan angka kematian mencapai 19.464 orang. Kedua angka ini tidak saling mengimbangi sehingga muncul angka minus; Sementara untuk pertumbuhan domisili, lebih 87.000 orang pindah ke Taiwan dan lebih 79.000 pindah keluar, menampilkan pertumbuhan positif. Namun jika ditotalkan, angka populasi masih saja mengalami penyusutan. Pakar menganalisis bahwa angka kelahiran telah lebih kecil dari angka kematian sejak tahun 2020, bagaimana meningkatkan keinginan untuk memiliki anak menjadi tantangan utama pemerintah.
==Yu Ruoh-rong // Peneliti Pusat Humaniora dan Ilmu Sosial, Academia Sinica==
Membuat kaum hawa merasa
Bagi mereka, melahirkan anak
Tidak seharusnya membuat mereka
Kehilangan pekerjaan dan perkembangan karier
Bagaimana meningkatkan keinginan melahirkan menjadi tantangan pemerintah
Dilihat dari segi demografi, populasi usia 0-14 tahun berada pada sekitar 12%, usia 15-64 tahun 70%, dan usia 65 tahun ke atas 18%. Pakar mengatakan, rendahnya natalitas ditambah menuanya masyarakat memperparah masalah kekurangan tenaga kerja, dan pengeluaran kesejahteraan sosial dan dana pensiun.