Laporan kesetaraan gender global 2023: Butuh 131 tahun untuk capai kesetaraan

Isu keseteraan gender sedang hangat dibicarakan di Taiwan. Forum Ekonomi Dunia WEF kemarin merilis laporan tahunan 2023, menemukan bahwa wanita di seluruh dunia harus menunggu setidaknya 131 tahun untuk mencapai kesetaraan dengan pria, sedangkan waktu yang dibutuhkan di negara-negara Asia Timur bahkan mencapai 189 tahun.
Negera Nordik menempati 3 posisi teratas dalam laporan WEF 2023
Forum Ekonomi Dunia "WEF" merilis "Laporan Tahunan Kesenjangan Gender Global 2023" tanggal 21. Survei kesetaraan gender dilakukan pada sektor ekonomi, pendidikan, akses layanan medis dan partisipasi politik di berbagai negara. Posisi tiga teratas semuanya ditempati negara Nordik.
==Nachiko Shudo // Pewarta NHK==
Di antara 146 negara yang disurvei
Negara dengan kesetaraan gender antara pria dan wanita tertinggi
Dan menduduki posisi teratas berturut-turut 14 tahun adalah Irlandia
Kemudian yang kedua adalah Norwegia, ketiga adalah Finlandia
Butuh 131 tahun untuk mencapai kesetaraan gender, perlu upaya setiap negara
Menurut laporan tersebut, wanita di seluruh dunia harus menunggu setidaknya 131 tahun lagi, yaitu hingga 2154, untuk mencapai kesetaraan dengan pria.
Negara Asia Timur termasuk Indonesia butuh 189 tahun untuk capai kesetaraan
Negara-negara Asia Timur mengalami stagnasi dalam kesetaraan gender karena perkembangan yang terhenti di Tiongkok, Jepang, Korea Selatan dan Indonesia. Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu 189 tahun hingga 2212 untuk mencapai kesetaraan gender. Sebagai anggota tujuh negara industri G7, Amerika Serikat turun 16 posisi ke peringkat 43.
Kesetaraan gender butuh 169 tahun, kesetaraan politik butuh 162 tahun
Laporan tersebut menunjukkan, sejak WEF meluncurkan "Indeks Kesetaraan Gender" tahun 2006, evaluasi keseluruhan telah meningkat sebesar 4,1%. Namun dari sisi ekonomi, terjadi fenomena berbalik arah, butuh waktu 169 tahun untuk mencapai kesetaraan ekonomi global dan 162 tahun untuk mencapai kesetaraan politik, yang menunjukkan melambatnya kemajuan keseteraaan global.