Memasuki hari ke-3, demonstran HKPU dikepung oleh polisi

發布時間:
更新時間:

Demonstran di Hong Kong Polytechnic University (HKPU) yang dikepung oleh aparat kepolisian memasuki hari ke-3. Demonstran berupaya meloloskan diri untuk ketiga kalinya dari kampus tanggal 18 malam, namun digagalkan oleh gas air mata atau disergap oleh polisi. Mereka mengambil risiko melarikan diri secara menurunkan diri, namun polisi segera tiba di lokasi.
Siswa yang terperangkap menghadapi krisis pangan dan air
Dalam kampus HKPU, demonstran menggunakan partisi jalan dan mengobarkan api untuk menghadang polisi. Para siswa tampak letih lesu setelah terperangkap selama seharian penuh.
Siswa yang terperangkap mengeluh, “dari pk. 17:00 kemarin malam saya terperangkap hingga saat ini. Polisi yang melawan kami tampaknya sudah tak waras sambil menembakkan peluru air dan gas air mata secara membabi buta.”
Sejumlah kepsek, mantan ketua Dewan Legislatif melarikan siswa
Tanggal 19 dini hari, lebih dari 50 kepala sekolah menengah dan mantan ketua Dewan Legislatif Hong Kong, Jasper Tsang, memasuki kampus dan melarikan para siswa secara bergilir. Ada yang emosional sambil menyerukan agar siswa tidak melarikan diri. Ada yang memeluk satu sama lain. Rektorat HKPU, Teng Jin-guang juga tiba di lokasi dan menyerukan agar personil dalam kampus segera keluar dan menjelaskan bahwa demonstran yang keluar akan diringkus berdasarkan prosedur hukum.
Warga yang membantu akan dijerat pasal tindak kekerasan
Seiring terperangkapnya siswa HKPU, sikap pemerintah Hong Kong pun mengeras. Pada tanggal 18, Sekretaris Utama Administrasi, Matthew Cheung menunjuk, bentrok antara polisi dan warga di kampus HKPU telah mencapai tingkat “kekerasan.” Warga yang hendak membantu dapat dijerat pasal tindak kekerasan. Kementerian Dalam Negeri Tiongkok mengadakan jumpa pers kemarin malam dan menjelaskan bahwa Hong Kong dapat berpaling kepada pemerintah pusat bila membutuhkan bantuan.
Larangan menggunakan masker melanggar konstitusi HK
Di samping itu, UU darurat “larangan menggunakan masker” bulan Oktober yang berlaku akibat pertikaian polisi-warga Hong Kong mendapatkan protes keras. 24 anggota Dewan Legislatif pro-demokrasi mendaftarkan dua ulasan yudisial. Pada tanggal 18, Pengadilan tingkat tinggi Hong Kong memutuskan “larangan menggunakan masker” melanggar konstitusi.
Editor: Jonathan