Pembobolan kasus pencurian data sinyal TV dan MOD

Pembobolan kasus pencurian data sinyal TV dan MOD

 

   Pertama kalinya Taiwan berhasil membobol kasus pencurian data sinyal televisi skala besar, dimana diduga mencuri saluran televisi kabel, ratusan sinyal program acara MOD, yang disajikan secara ilegal kepada masyarakat. Pencurian data sinyal ini meliputi tayangan film komersial, program acara olahraga, bahkan acara piala dunia FIFA yang ditayangkan oleh PT ELTA juga menjadi korbannya.

   Ketua penyelidik bidang telekomunikasi CIB, Chuang Ming-hsiung mengatakan, "Kali ini kami menemukan sang pelaku, di mana kini telah berkembang hingga generasi tahap ke 3. Generasi tahap 1, 2, 3, bentuk ukuran generasi ke 3 sangat keci, dan memiliki kecepatan yang sangat tinggi."

 

   Pihak CIB menjelaskan pelaku menggunakan sarana transcoding yang mutakhir, di mana proses pencurian data sinyal saluran televisi cukup dengan membangun sebuah kamar data, melacak setiap saluran televisi kabel lokal, MOD, kemudian mengubahnya menjadi data jaringan internet, dan menyediakan penayangan melalui Set Top Box TV dan aplikasi di gadget. Diprediksi terdapat sebanyak 280 ribu orang yang menggunakannya, di mana telah melanggar hukum hak cipta yang berdampak pada kerugian mencapai ratusan juta dolar.

   Wakil Ketua Tim 1 CIB, Chen He-yuan mengatakan, "Terdapat ratusan saluran, termasuk film luar negeri, termasuk semua program acara di televisi, di mana siaran FIFA juga tidak luput, dan juga saluran televisi yang memiliki hak izin penyiaran."

 

   Polisi melakukan pelacakan tanggal 22 Juni dan menangkap dua pelaku, dengan barang bukti sebanyak 294 buah STB, 314 buah antena penerima. Pihak pelaku usaha STB juga dicurigai mengetahui adanya pencurian ini. Penyelidikan akan dilanjutkan, khususnya terhadap para pelaku usaha ilegal.

 

Editor: Tony thamsir