Draf regulasi siswa SD, SMP membawa HP ke sekolah diumumkan

Masalah kecanduan ponsel, terutama pada kalangan pelajar, telah memicu banyak diskusi. Kementerian Pendidikan kemarin mengumumkan draf prinsip pengelolaan penggunaan perangkat seluler di sekolah bagi siswa SMA ke bawah, menetapkan bahwa ponsel siswa SD dan SMP harus disimpan terpusat oleh sekolah atau kelas, sedangkan untuk SMA, pengelolaan diberlakukan melalui musyawarah demoratis.
Sekolah bantu simpan HP siswa selama jam belajar untuk bantu konsentrasi
Pagi-pagi sebelum belajar, para siswa secara bergiliran meletakkan ponsel mereka ke dalam lemari dan dikunci. Ponsel hanya bisa dikeluarkan setelah kelas.
Beda pendapat guru dan siswa terkait draf pengelolaan penggunaan HP di sekolah
Pada tanggal 21, Kementerian Pendidikan mengumumkan draf prinsip pengelolaan penggunaan perangkat seluler di sekolah bagi siswa SMA ke bawah, yang kemudian memicu diskusi hangat.
==Siswa SMP bermarga Chen==
Ini seharusnya tidak menjadi masalah
Mungkin setelah (kelas) mau menghubungi orang tua
Mungkin tidak bisa (segera) terhubung
==Siswa SMA bermarga Lu==
Jika memang tidak terpakai selama belajar
Menurutku bisa dikelola (disimpan) bersama-sama untuk sementara
Saya rasa tidak ada masalah
SD dan SMP disimpan oleh sekolah atau kelas, SMA melalui musyawarah
Dalam draf disebutkan, ponsel SD dan SMP harus disimpan terpusat oleh sekolah atau kelas setelah diberlakukan melalui persetujuan rapat sekolah. Untuk SMA, pengelolaan harus melibatkan orang tua, guru dan siswa dan diterapkan secara seragam. Sekolah dapat melakukan penyesuaian aturan sesuai jenis perangkat dan situasi secara fleksibel.
Kelompok siswa harap waktu penyimpanan hanya selama belajar
Kelompok siswa berharap ponsel hanya disimpan selama jam belajar, bukan sepanjang waktu di sekolah agar tidak terlalu membatasi. Sementara guru khawatir akan muncul perselisihan jika aturan pengelolaan tidak jelas. Kementerian Pendidikan akan menghimpun masukan dari berbagai pihak sebagai bahan pertimbangan kebijakan berikutnya.