Pemkot Taipei perkenalkan robot anjing cerdas untuk berpatroli di atas jalan

"Robot Anjing Cerdas" yang sedang diujicobakan resmi ditampilkan di Kota Taipei kemarin. Kelak, robot ini akan bertanggung jawab atas inspeksi jalan dan meningkatkan efisiensi pemeliharaan melalui pengenalan gambar. Tapi seorang anggota dewan kota mengajukan kekhawatiran tentang keamanan data yang mungkin ditimbulkan, mengingat bahwa produsen robot ini adalah perusahaan Tiongkok.

Seekor robot anjing berbendera nasional diluncurkan tanggal 27. Ini adalah "Robot Anjing Cerdas" yang akan digunakan Pemkot Taipei untuk berpatroli. Wakil Wali Kota Taipei mengunggah artikel di Facebook untuk memperkenalkan mitra baru ini, namun malah dipertanyakan oleh anggota Dewan Kota Taipei. Produsen produk, Perusahaan Unitree Robotics berada di Tiongkok, yang dinilai menimbulkan risiko keamanan data.

==Chien Hsu-pei // Anggota Dewan Kota Taipei==
Tanpa disadari, (Pemkot) Taipei
Mendatangkan robot anjing sebagai anjing Trojan ke Kota Taipei
Tak diragukan lagi bahwa ini semua dimaksudkan untuk mengekspos Kota Taipei

Pakar: Cip yang cacat tetap timbulkan risiko kebocoran data, penyadapan peralatan

Menanggapi hal ini, Kantor Konstruksi Baru Kota Taipei menyatakan, cangkang luar robot anjing dibeli oleh perusahaan Taiwan yang mendapatkan tender dari Perusahaan Unitree Robotics Tiongkok. Namun, alat deteksi dan transmisi informasi di dalamnya dikembangkan dan diintegrasikan secara independen oleh perusahaan Taiwan tersebut, sehingga tidak ada masalah keamanan. Namun, pakar keamanan data mengingatkan, kalau cip itu sendiri ada celah, hal ini tetap menimbulkan risiko kebocoran data atau penyadapan peralatan.

==Cha Shi-chao // Kepala Pusat Keamanan Informasi Taiwan, NTUST==
Kalau lapisan cip memendam virus Trojan
Atau memiliki jalur masuk (bagi virus)
Maka hal ini mungkin
Akan mengumpulkan data tanpa pengetahuan Anda
Kemudian disebarkan lewat internet

Kontinuitas proyek akan diputuskan usai perusahaan tuntaskan isu keamanan

Kantor Konstruksi Baru Kota Taipei menyatakan, berhubung Taiwan tidak memiliki robot anjing patroli, perusahaan memilih menggunakan robot anjing yang ada saat ini sebagai platform untuk menggalang sumber daya pengembangan peralatan deteksi inti dan teknologi AI. Proyek ini berada pada tahap uji coba, pihaknya baru akan memutuskan akan melanjutkan atau tidak proyek uji coba ini setelah perusahaan menyelesaikan masalah keamanan data.