Seorang wartawan independen wanita Ukraina kehilangan kontak setelah ditangkap oleh tentara Rusia pada tahun 2023. Jasadnya ditemukan di antara jasad tentara yang dipertukarkan antara Rusia dan Ukraina tahun ini. Setelah melalui pemeriksaan forensik, ditemukan bahwa wartawan tersebut mengalami banyak patah tulang di sekujur tubuh, sementara otak dan matanya hilang. Diduga ia disiksa secara brutal oleh tentara Rusia sebelum kematiannya.
Jasad wartawan Ukraina ditemukan dalam kantong jenazah berlabel "pria"
Sekitar 2/3 kawasan Zaporizhzhia di Ukraina selatan telah dikuasai Rusia sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina. Pada musim panas 2023, Victoria Roshchyna, seorang wartawan wanita Ukraina berusia 27 tahun, ditangkap pasukan Rusia di dekat stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Pihak Ukraina baru berhasil menemukan jasadnya di dalam kantong jenazah tak bernama dengan tulisan “pria” saat melakukan pertukaran 750 jenazah prajurit dengan Rusia pada Februari tahun ini.
Patah tulang di sekujur tubuh, bola mata dicungkil, korban diduga disiksa secara keji
Identifikasi awal oleh kejaksaan Ukraina menunjukkan bahwa jasad Roshchyna telah mengalami proses mumifikasi, dengan sejumlah patah tulang di sekujur tubuh, rambutnya dicukur dan ada bekas luka bakar kentara akibat sengatan listrik. Otak, bola mata dan tenggorokannya telah diangkat, yang diduga merupakan upaya untuk menutupi tanda-tanda penganiayaan.
==Tetiana Bezruk // Wartawan Ukraina==
Yang mengenal dia semuanya tahu
Biar pun mengalami penyiksaan hingga akhir ajalnya
Ia tetap akan berusaha semaksimal mungkin untuk bertahan hidup
Hal terpenting saat ini adalah menyingkap fakta di balik kematiannya
Sesama tawanan beri kesaksian, kondisi penyekapan buruk, korban mogok makan
Rekan yang sempat ditawan bersama Roshchyna mengatakan bahwa lingkungan penyekapan sangat buruk. Roshchyna sering tampak ketakutan karena dijaga oleh enam polisi bersenjata lengkap. Ia mogok makan sebagai bentuk protes sehingga berat badannya turun hingga sisa 30 kg.
Rusia dikecam lakukan penyiksaan sistematis, kasus dijadikan hal utama investigasi
Pihak berwenang Ukraina mengatakan, insiden ini merupakan suatu penyiksaan sistematis oleh tentara Rusia terhadap warga sipil. Komunitas internasional diimbau memasukkan hal ini sebagai poin utama dalam investigasi kejahatan perang. Menurut statistik, hingga September 2024, jumlah wartawan independen dan jurnalis yang tewas dalam medan perang Rusia-Ukraina telah mencapai setidaknya 15 orang.