3 PMI jadi korban tabrak lari saat mengendarai motor di Tainan

Tiga PMI di Kota Tainan sedang mengendarai dua motor kemarin lusa malam, namun mereka tiba-tiba ditabrak oleh sebuah mobil putih, mengakibatkan satu orang meninggal dan dua lainnya terluka. Pelaku meninggalkan mobilnya dan melarikan diri. Ia menghilang selama dua hari sebelum akhirnya melapor diri di bawah pendampingan pengacaranya pada hari ini. Ternyata ia adalah anggota tim kebersihan Departemen Perlindungan Lingkungan.

PMI ditabrak mobil dengan kecepatan tinggi, 1 tewas 2 terluka

Rekaman kamera pengawas menunjukkan kuatnya benturan mobil sedan putih yang melaju dengan cepat. Kecelakaan yang menimpa 3 PMI ini terjadi tanggal 12 malam di Distrik Guantian, Kota Tainan, menyebabkan satu orang meninggal dan dua lainnya terluka. Namun, setelah kejadian, pengemudi mobil tidak turun untuk memeriksa korban melainkan kabur. Setelah dua hari hilang kontak, ia akhirnya menyerahkan diri ke polisi di bawah pendampingan pengacaranya.

==Tseng Ching-chin // Kapten Kepolisian Lalu Lintas Cabang Madou==
Tersangka bermarga Wu menyadari bahwa dia tidak bisa lolos dari hukum
Sehingga pada tanggal 14 April pukul 10.20 pagi
Ia menyerahkan diri dengan didampingi pengacara

PMI perempuan tewas di tempat, pelaku ternyata anggota Tim Kebersihan EPD

Dari tiga PMI yang ditabrak, penumpang wanita yang duduk di belakang tewas di tempat, sedangkan dua lainnya yang dilarikan ke rumah sakit tidak mengalami luka yang mengancam jiwa. Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku berdasarkan nomor plat mobil dan rekaman kamera. Ternyata pemilik mobil adalah anggota dari tim kebersihan dari Departemen Perlindungan Lingkungan (EPD).

==Tseng Ching-chin // Kapten Kepolisian Lalu Lintas Cabang Madou==
Kantor kami sedang berupaya menginvestigasi kasus ini
Dan mengajukan permohonan penahanan dari kantor kejaksaan
Kasus ini akan diinvestigasi dan diusut sesuai hukum

EPD: Tak akan lindungi pelaku, perkuat kesadaran hukum di antara anggota tim

Departemen Perlindungan Lingkungan Kota Tainan menegaskan bahwa mereka masih menunggu klarifikasi pertanggungjawaban dari pengadilan dan jika terbukti pelaku adalah pegawai mereka, ia akan diberi sanksi sesuai peraturan yang berlaku dan tidak akan memberikan perlindungan atau pembelaan.