Xi dan Putin bahas transplantasi organ dan topik hidup abadi

Tiongkok menggelar Parade Militer akbar di Lapangan Tiananmen dua hari lalu. Saat Presiden Tiongkok, Xi Jinping memimpin para pemimpin negara menuju lapangan, mikrofon di lokasi secara tak sengaja menyiarkan pembicaraan antara Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin terkait isu "transplantasi organ" dan "awet muda".

Tanpa sengaja terekam, presiden RRT dan Rusia bahas transplantasi organ

Tiongkok menggelar parade militer dalam rangka memperingati 80 tahun kemenangan Perang Dunia II pada tanggal 3. Acara tersebut disiarkan langsung oleh CCTV. Selain menyaksikan parade yang megah dan berbagai senjata militer, publik juga mendengar percakapan antara Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang disiarkan secara tidak sengaja.

Mikrofon rekam percakapan Xi Jinping dan Putin lewat penerjemah

Rekaman video memperlihatkan rombongan pemimpin negara yang dipimpin oleh Xi Jinping, berjalan menuju lokasi upacara di Lapangan Tiananmen. Xi Jinping diapit oleh Putin dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Mikrofon di lokasi upacara merekam percakapan antara Xi Jinping dan Putin yang berlangsung lewat penerjemah.

==Xi Jinping // Presiden Tiongkok (lewat penerjemah)==
Zaman dulu, orang-orang jarang hidup lebih dari 70 tahun
Namun sekarang, mereka mengatakan 70 tahun masih tergolong anak-anak

==Vladimir Putin // Presiden Rusia (lewat penerjemah)==
Organ manusia dapat terus ditransplantasikan
Hidup semakin lama semakin muda
Bahkan bisa mencapai hidup abadi

Xi dan Putin bahas transplantasi organ dan isu hidup abadi

Selanjutnya muncul rekaman video jarak jauh, dan terdengar jawaban Xi Jinping.

==Xi Jinping // Presiden Tiongkok==
Pada abad ini, mungkin saja bisa hidup hingga 150 tahun

Xi dan Putin bahas topik keabadian, cerminkan ambisi kekuasaan jangka panjang

Percakapan Xi Jinping dan Putin tentang keabadian tampaknya mencerminkan ambisi kedua pemimpin ini untuk tetap berkuasa dalam jangka panjang. Xi Jinping menghapus batas masa jabatan Presiden Tiongkok pada 2018, sedangkan Putin merevisi UU Rusia, keduanya membuka jalan bagi pemerintahan jangka panjang.
 

相關新聞