Tarif 20% yang dikenakan Amerika berdampak terhadap industri mesin perkakas Taiwan. Perusahaan Taiwan Takisawa selaku produsen mesin perkakas terkemuka mengumumkan pemberlakuan protokol “4 hari kerja, 3 hari libur” selama 3 bulan mulai tanggal 22. Mekanisme serupa juga diadopsi oleh Perusahaan Quaser. Pakar memprediksi, ke depannya perusahaan yang menerapkan metode operasional semacam ini akan bertambah banyak.
Terdampak tarif AS, Takisawa umumkan sistem "4 hari kerja, 3 hari libur"
Quaser Machine tools Inc. adalah salah satu perusahaan terkemuka di industri mesin perkakas Taiwan. Perusahaan ini telah melaporkan ke Biro Ketenagakerjaan Kota Taichung untuk memulai cuti tanpa gaji "4 hari kerja, 3 hari libur" pada Agustus dan September. Namun, pada sore kemarin, Quaser secara mendadak mengumumkan melalui pesan resmi bahwa karena penyesuaian pesanan dari pelanggan, jadwal kerja normal akan kembali berlaku mulai tanggal 18. Perusahaan besar lainnya, Taiwan Takisawa Co., Ltd. mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem "4 hari kerja, 3 hari libur" mulai tanggal 22, sementara ini dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan.
==Chen Tzu-ang // Konsultan senior sektor perindustrian==
Di bawah tekanan ganda dari tarif dan nilai tukar
Masa depan lingkungan operasional bagi industri-industri ini
Diperkirakan akan membuat banyak perusahaan mesin perkakas
Memberlakukan tiga bahkan empat hari libur sepekan
Dampak tarif AS, 33 perusahaan dan 891 pekerja di Taiwan terpengaruh
Banyak perusahaan di Taiwan terdampak tarif AS-Taiwan. Di Taichung, sejak penerapan tarif yang menyebabkan pengurangan jam kerja, hingga tanggal 18 sudah ada 33 perusahaan terdampak, dengan 891 pekerja terkena dampak. Sektor yang paling terdampak adalah manufaktur peralatan mesin, manufaktur kendaraan dan suku cadangnya, serta manufaktur produk logam.
Biaya pendirian pabrik di AS tinggi, diperkirakan sulit bagi perusahaan kecil
Kebijakan tarif AS memengaruhi seluruh rantai industri di Taiwan. Di sektor teknologi, perusahaan menghadapi tarif sebesar 20 persen+N, sementara sektor semikonduktor juga terkena tarif berdasarkan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan 1962, sehingga sekitar 25 persen anggota terdampak.
MOEA akan tingkatkan subsidi untuk bantu UKM hadapi tarif AS
Pakar menganalisis bahwa gelombang perusahaan keluar dari Taiwan sulit dihindari di masa depan, namun peluang ini hanya mungkin bagi perusahaan menengah, perusahaan kecil kemungkinan besar sulit menanggungnya. Untuk membantu usaha kecil dan menengah (UKM) Taiwan menghadapi situasi ini, Kementerian Perekonomian (MOEA) akan merancang langkah-langkah subsidi yang lebih tinggi untuk mendukung mereka dalam peningkatan kapasitas atau transformasi.