200 wisatawan Taiwan terlunta-lunta di Vietnam akibat perselisihan agen travel

Selama liburan Imlek, ada warga membeli paket tur ke Pulau Phu Quoc di Vietnam selama 5 hari 4 malam dari agen wisata Taiwan. Tak diduga, gara-gara sengketa komersial antara agen wisata Taiwan dan agen wisata "WInnER" Vietnam, lebih dari 200 peserta terlantar setibanya di Vietnam. Kalau ingin melanjutkan wisata, mereka masih harus membayar masing-masing NT$20.000. Otoritas Vietnam pun langsung terjun untuk melakukan investigasi.

Wisatawan terlunta-lunta di Pulau Phu Quoc pulang dalam tiga pesawat

Seusai liburan Hari Raya Imlek, 613 wisatawan yang terlantar di Pulau Phu Quoc, Vietnam akhirnya pulang ke Taiwan dalam tiga penerbangan pada tanggal 14.

==Wisatawan yang terlantar di Pulau Phu Quoc, Vietnam==
Saya sudah bayar, biaya tur juga sudah lunas
Lantas mengapa semua ini bisa terjadi
Saya tidak tahu berapa banyak kompensasi yang bisa diterima

Media Vietnam: Biro Pariwisata Kiên Giang meninjau isi kontrak agen travel

Rombongan wisata yang dijadwalkan mengadakan perjalanan 5 hari 4 malam di Pulau Phu Quoc ditinggalkan begitu saja. Kejadian ini telah diberitakan media lokal. Media Báo Thanh Niên mengabarkan bahwa otoritas setempat, Biro Pariwisata Provinsi Kiên Giang telah mengirimkan tim inspeksi untuk mengklarifikasi dan meninjau isi kontrak agen perjalanan.

Agen travel “We love tour” meminta maaf, bersiap menuntut agen travel Vietnam

Manajer umum agen travel “We love tour”, Lin Da-jun membungkuk dan meminta maaf kepada wisatawan korban pada tanggal 14.

==Lin Da-jun // Manajer umum agen travel “We love tour”==
Untuk segala ketidaknyamanan selama berada di Vietnam
Saya sekali lagi meminta maaf kepada semua anggota tur wisata

Agen travel “We love tour” ajukan 7 poin pernyataan menuntut agen travel Vietnam

Agen travel “We love tour” berencana mengajukan 7 poin pernyataan untuk menuntut agen travel Vietnam. Selain itu juga meminta bantuan Kementerian Luar Negeri dan kantor perwakilan Vietnam untuk memperjuangkan hak wisatawan. Namun, “We love tour” sendiri juga dituding wisatawan atas kelalaian dalam kontrak perjalanan.

Rentetan kontroversi, pelaku usaha Da Nang: “We love tour” tunggak hutang

Badan Pariwisata telah meminta Asosiasi Jaminan Kualitas Perjalanan (TQAA) untuk membentuk satgas yang menerima keluhan dari wisatawan mulai hari ini, dengan harapan dapat menyelesaikan perselisihan sesegera mungkin. Di sisi lain, seorang pelaku usaha di Da Nang juga mengatakan mereka pernah mengalami penunggakan hutang pada kerja sama sebelumnya dengan “We love tour”. Lin Da-jun mengakui operasi perusahaannya sangat terdampak oleh kontroversi pariwisata akhir-akhir ini.