Genap menjabat 100 hari, tingkat dukungan Trump anjlok hingga 42%

Dalam rangka hari ke-100 masa jabatan kedua Presiden Donald Trump di Gedung Putih, sejumlah survei menunjukkan, tingkat dukungan terhadap Trump turun menjadi 42%. Ini merupakan presiden dengan tingkat dukungan terendah dalam 100 hari pertama masa jabatan sejak tahun 1950. Namun, Trump menolak hasil survei bahkan mengecamnya sebagai survei palsu.

Memasuki hari ke-100 masa jabatan kedua Presiden AS Donald Trump, jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa tingkat dukungan terhadap Trump turun dari 47% saat baru menjabat menjadi 42%, sementara tingkat penolakan naik dari 41% menjadi 53%. Ini merupakan rekor dukungan terendah pada seorang presiden AS dalam 100 hari usai menjabat sejak pencatatan dimulai tahun 1950-an.

Survei cerminkan prestasi pemerintahan Trump setelah genap menjabat 100 hari

Ditilik dari isu berlainan, tingkat penolakan jauh lebih tinggi daripada tingkat dukungan pada isu-isu seperti pengendalian biaya hidup, supremasi hukum dan perdagangan. Bahkan kebijakan imigrasi yang paling ia banggakan, hanya nyaris mencapai titik imbang antara tingkat dukungan dan penolakan. Survei yang dilakukan oleh media lain, termasuk CNN dan Fox News, juga menunjukkan angka serupa.

Trump kecam media lakukan survei palsu yang cuma bisa siarkan berita negatif

Trump menyatakan amarahnya terhadap hasil survei tersebut. Ia mengklaim bahwa angka-angka ini adalah survei palsu yang dirancang oleh instansi berita hoax yang cuma bisa melaporkan berita negatif tentang dirinya. Sebagian warga Amerika menilai bahwa sikap pemerintahan Trump memalukan.

==Grace Dignazio // Warga AS==
Sejujurnya, saya merasa sedikit malu
Terhadap cara penanganan masalah
Oleh negara kita secara keseluruhan
Seperti masalah kebijakan internasional dan sebagainya
Jadi saya merasa frustrasi dan malu
Sebagai seorang warga negara Amerika

Ambiguitas kepemimpinan Trump meningkat, berpotensi guncang tren global

Kendati demikian, masih ada 40% warga yang memberikan pengakuan terhadap kinerja Trump, tidak sedikit orang yang tetap memiliki harapan terkait masa depan. Setelah 100 hari ini, kalangan baik di dalam maupun luar AS semua merasakan gaya unik Trump dalam aksi dan pola pikir kebijakannya. Sikap “ambiguitas” tinggi yang ditunjukkan dalam semua hal juga akan mengguncang tren komunitas internasional di masa mendatang.