Ditjen Imigrasi beri batas waktu 10 hari untuk meninggalkan Taiwan, Yaya protes

Pasangan pengantin dari Tiongkok, Yaya, memposting komentar terkait reunifikasi antar selat lewat kekuatan militer di medsos. Ditjen Imigrasi Nasional (NIA) memberi ia batas waktu 10 hari untuk meninggalkan Taiwan. Video terbarunya mengklaim bahwa izin tinggalnya di Taiwan telah dipangkas dari 6 bulan menjadi 10 hari. Namun, hal ini dibantah oleh NIA yang menyatakan bahwa semua ini diproses sesuai hukum dan menekankan, jika tidak meninggalkanTaiwan sebelum tanggal 24, ia akan dideportasi secara paksa.

Posting reunifikasi militer, pasangan Tiongkok diminta untuk meninggalkan Taiwan

Dalam rangka merangkul kalangan asing, Ditjen Imigrasi (NIA) mensosialisasikan UU Pokok Imigran Baru bagi mahasiswa asing dan imigran baru melalui pertunjukan teater wayang potehi. Namun, baru-baru ini seorang istri asal Tiongkok bermarga Liu berinisial Yaya mempromosikan video propaganda penyatuan Taiwan dengan Tiongkok dan video reunifikasi militer lewat medsos. Akibatnya, izin tinggalnya dicabut oleh NIA dan ia diperintahkan untuk meninggalkan Taiwan dalam waktu 10 hari. Ia kembali mengunggah video baru yang menyampaikan perasaan dan keluh kesah yang dialaminya menjelang kepergiannya.

==Yaya // Pasangan nikah asal Tiongkok bermarga Liu==
Awalnya Ditjen Imigrasi beritahu saya, karena saya punya anak
Atas dasar kemanusiaan
Saya diminta untuk mencari mereka setelah ARC saya dibatalkan
Dan saya bisa tinggal selama 6 bulan di Taiwan untuk menemani anakku
Sekarang ada putusan baru
Saya diminta meninggalkan (Taiwan) dalam tempo 10 hari

Izin tinggal Yaya dicabut, NIA batasi waktu 10 hari untuk keluar dari Taiwan

Menanggapi hal ini, NIA menegaskan bahwa setelah melakukan interogasi, Yaya dinilai melanggar Peraturan Hubungan Masyarakat Lintas Selat. Oleh karena itu, izin tinggalnya dicabut sesuai hukum dan ia diwajibkan meninggalkan Taiwan dalam waktu 10 hari. Prinsip dan sikap penanganan kasus ini tetap konsisten dan tidak berubah.

==Chen Chien-cheng // Direktur Jenderal Imigrasi==
Tingkah laku wanita Liu yang menyerukan reunifikasi militer
Telah menimbulkan keresahan yang tinggi dalam masyarakat
Hal ini telah membahayakan keamanan dan stabilitas nasional
Wanita Liu harus mematuhi perintah untuk meninggalkan Taiwan sesuai waktu

Ditjen Imigrasi: Deportasi paksa jika tidak meninggalkan Taiwan sebelum 24 Maret

Sesuai peraturan, 24 Maret adalah batas terakhir bagi Yaya untuk meninggalkan Taiwan. NIA kembali menegaskan bahwa tindakan propaganda reunifikasi militer Yaya telah menimbulkan ancaman terhadap keamanan dan stabilitas sosial. Jika ia tidak meninggalkan Taiwan tepat waktu, ia akan dideportasi secara paksa.