CDC umumkan riwayat perjalanan+aktivitas turis Jepang yang menderita campak

Kasus campak dan hantavirus kembali merebak. Seorang wanita asal Jepang yang terinfeksi campak sempat berwisata ke Taiwan selama tiga hari. CDC telah mengumumkan riwayat perjalanannya di Kota Taipei dan New Taipei, warga diimbau waspada. Sementara itu, kasus hantavirus dilaporkan bertambah satu di wilayah utara, pasien sempat menjalani cuci darah, untungnya saat ini kesehatannya telah pulih.

Taiwan catat kasus hantavirus ke-2 tahun ini, penderita adalah pria 20-an tahun

Seorang pria di wilayah utara yang bekerja dalam industri mamin (makanan dan minuman) mengalami demam, sakit kepala dan diare pada pertengahan Februari. Dikonfirmasi sebagai kasus hantavirus lokal kedua tahun ini, fungsi ginjalnya memburuk setelah dirawat di rumah sakit hingga harus menjalani cuci darah. Untungnya, gejalanya membaik dalam dua minggu terakhir dan ia dipulangkan ke rumah. Dokter mengingatkan, hantavirus merupakan penyakit menular pada manusia dan hewan, umumnya hewan pengerat. Jika tidak segera ditangani, angka kematiannya bisa mencapai 15%.

==Lin Yong-qing // Dokter Pencegahan Penyakit CDC==
(Pada kasus) parah, mungkin berisiko menimbulkan
Gejala gagal ginjal akut
Bila perlu harus menjalani proses cuci darah darurat
Tingkat fatalitasnya mungkin mencapai 5%-15%

CDC umumkan riwayat perjalanan+aktivitas turis Jepang yang menderita campak

Selain itu, seorang wanita penderita campak dari Jepang berwisata di Taiwan dari tanggal 2-4 Maret. Ia sempat menumpangi MRT bandara Taoyuan, MRT Taipei, sarana bus Tourist Shuttle dan mengunjungi Pasar Malam Ningxia. Pusat Pencegahan Penyakit (CDC) mengingatkan warga yang pernah berkunjung ke lokasi terkait pada waktu yang sama untuk melakukan manajemen kesehatan mandiri.

==Tseng Shu-hui // Wakil Dirjen CDC==
Gejala campak seperti
Batuk, sakit tenggorokan, pilek
Atau muncul gejala ruam

Hingga 10 Maret, total 13 kasus campak telah tercatat di Taiwan tahun ini

Menurut statistik CDC, hingga 10 Maret tahun ini, ada total 13 kasus campak di Taiwan, tujuh di antaranya merupakan kasus impor dan satu kasus penularan dari Vietnam. Jumlah penderita kasus lokal dan impor tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama dari 2021-2024.