Sebuah sindikat penipuan yang menyamar sebagai perusahaan agen pengajuan kredit pinjaman merekrut karyawan dengan iming-iming imbalan sebesar NT$120.000 dengan hanya perlu mendampingi agen ke Thailand untuk mengajukan pinjaman sekitar NT$2,2 juta. Tiket pesawat dan akomodasi juga dikatakan ditanggung perusahaan. Namun, ada korban yang berangkat pada Oktober tahun lalu dan hilang kontak di luar negeri, ia kemudian meminta pertolongan kepada teman dan kerabat melalui aplikasi medsos.
Pria Taiwan ditipu ke Thailand, klaim masih ada 60-an orang yang disandera di sana
Setibanya di Thailand, korban rencanaya menuju ke hotel, namun malah diantar ke area pegunungan terpencil. Korban baru sadar dibawa ke sarang penipu di Myanmar untuk dijadikan sandera. Setelah menghilang dua bulan, pria yang tertipu baru dapat menghubungi temannya lewat medsos IG. Ia mengaku ditipu dan baru akan dilepaskan setelah membayar uang tebusan NT$700.000-900.000. Pria bermarga Yu tersebut juga mengungkapkan bahwa masih ada sekitar 60-an orang yang disandera.
==Bapak Zhang (suara disamarkan) // Teman pria yang kehilangan kontak==
(Setelah meminjam uang) kalau tidak kembali ke negara itu
Seharusnya tidak bermasalah dalam beberapa tahun kemudian
(Apa ia ditipu untuk tidak usah mengembalikan pinjaman) Benar
Sekitar sebulan (setelah menghilang)
Ia tiba-tiba bisa meninggalkan pesan di medsos IG saya
Yang berisi permohonan bantuan dan lokasi dirinya
Agen peminjaman klaim akan tanggung semua biaya tiket dan akomodasi
Pada bulan Oktober tahun lalu, pria yang tertipu tersebut menemukan ada sebuah perusahaan agen pengajuan kredit pinjaman sedang merekrut orang dengan mengklaim selama ia terbang ke Thailand dan mengajukan pinjaman sekitar NT$2,2 juta di sana, ia akan mendapat komisi 5%, atau sekitar NT$120.000. Tiket dan biaya akomodasi ditanggung perusahaan. Pria yang terbuai itu langsung menuju ke sana dan baru sadar dirinya ditipu.
MOFA bantu lacak korban, polisi telah mengetahui keberadaan seorang tersangka
Polisi menyelidiki bahwa korban telah meninggalkan Taiwan dan berkunjung ke Thailand. Mereka telah memberi tahu Kementerian Luar Negeri (MOFA) untuk membantu mencari korban. Saat ini, mereka juga mengetahui keberadaan tersangka yang melakukan kontak dengan korban di Taiwan dan akan diserahkan ke pihak kejaksaan untuk diselidiki.