Masker mulut dari non anyaman, karbon, bisa cegah penularan

 
Terlihat antrean panjang di depan apotek, semuanya untuk mengantre beli masker. Wabah yang merebak, seluruh Taiwan kekurangan masker. Selain memilih masker medis, pihak FDA melakukan penyelidikan terhadap 47 masker yang ada di pasaran yang berbahan non anyaman, fungsi karbon aktif atau anti PM2.5, ditemukan ada 15 masker yang memiliki kemampuan mencegah 80% bakteri.
   Kepala bidang penyelidikan FDA Huang Shou-chieh mengatakan, “Jika disebut memiliki fungsi anti PM2.5, atau berfungsi mencegah kuman, atau mencegah udara berpolusi, memiliki lapisan berfungsi sebagai penyaring, maka ia memiliki fungsi menyaring bakteri.”
 
Masker kain bisa dicuci, digunakan dalam moda transportasi umum
   Pihak FDA menjelaskan pengenaan masker mulut difungsikan untuk mencegah penularan lewat tetesan, sehingga saat berada di dalam keramaian atau menggunakan moda transportasi umum, mengenakan masker bahan kain juga memiliki fungsi serupa, bahkan bisa dicuci dan dipakai lagi. Belakangan ini, banyak warga yang mulai bisa membuat masker dari bahan non-anyaman atau sarung masker mulut. Karena asal bahan tidak diketahui pasti, maka tidak dapat memastikan apakah memiliki fungsi yang serupa.
 
FDA: Keluar masuk rumah sakit wajib pakai masker mulut
   Sehubungan dengan ke 15 produk yang disebut memiliki fungsi mencegah kuman bakteri, pihak FDA tidak mengumumkan perusahaan manufakturnya. Karena masker bahan kain beragam, tidak dapat dimasukkan dalam kategori masker medis, selain itu dilarang menyebut produk berfungsi menyaring bakteri. Jika perusahaan menyebutnya memiliki fungsi mencegah udara berpolusi, atau berfungsi karbon aktif, maka konsumen juga tidak bisa membedakannya. FDA menyarankan, bagi warga yang tengah berobat di RS, tetap diwajibkan mengenakan masker medis.
 
Editor: Tony Thamsir