Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini mengategorikan virus Nipah sebagai penyakit menular level satu. Saat ini belum ada vaksin atau obat efektif, dengan tingkat kematian mencapai 75%. CDC menyatakan, jika situasi epidemi global berubah, tidak menutup kemungkinan Taiwan akan mengikuti langkah tersebut.
Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini mengumumkan bahwa gejala penyakit virus Nipah akan dikategorikan sebagai penyakit menular level 1. Pengunjung dari India dan Bangladesh diwajibkan mengisi formulir kesehatan. Hal ini turut memicu kekhawatiran pihak luar. Virus Nipah merupakan penyakit zoonosis yang selain ditularkan oleh hewan seperti kelelawar juga berisiko menular antar manusia. Gejala awal mencakup demam dan sakit kepala. Pada kasus parah, pasien berpotensi mengalami ensefalitis dan epilepsi bahkan koma dalam dua hari. Saat ini belum ada vaksin atau obat yang efektif, angka fatalitasnya mencapai 75%.
Taiwan tidak tutup kemungkinan menetapkan virus Nipah sebagai penyakit menular
Sementara itu, Taiwan telah mengategorikan virus Nipah sebagai penyakit yang dipantau secara khusus sejak 2018, namun jika pandemi menunjukkan tren pemanasan, tidak tertutup kemungkinan bahwa statusnya akan dinaikkan menjadi penyakit menular yang ditetapkan oleh hukum.
==Tseng Shu-hui // Wakil Dirjen Pusat Pengendalian Penyakit (CDC)==
Untuk India, ada beberapa wilayah
Yang termasuk relatif berisiko
Namun untuk negara lainnya
Risikonya cukup rendah, jadi untuk saat ini
Kami masih akan menetapkan virus Nipah ini
Sebagai penyakit yang perlu dipantau secara lebih saksama lagi
Vaksin flu gratis tersedia per Oktober, semuanya gunakan vaksin trivalen
Selain itu, semua vaksin influenza cuma-cuma tahun ini yang tersedia per 1 Oktober akan menggunakan vaksin trivalen. Siswa SD-SMA, sekolah kejuruan dan akademi tingkat 1-3 akan divaksinasi bersama di sekolah, sehingga bukan cuma menghemat waktu orang tua untuk mengantar anak-anak mereka ke pos vaksinasi, namun juga meningkatkan skala vaksinasi dan efisiensi secara menyeluruh.