Latihan Han Kuang pertama kali simulasikan skenario invasi musuh di Taipei

Latihan militer Han Kuang masih terus berlangsung di Taiwan pada minggu ini. Operasi blokade "Jembatan Wanban" di Kota New Taipei yang diluncurkan oleh Komando Polisi Militer untuk pertama kalinya pada dini hari tadi mensimulasikan skenario di mana musuh menyerbu Kota Taipei dari ujung Kota New Taipei.

Seluruh akses Jembatan Wanban diblokir pada hari ke-7 latihan tempur militer

Kepulan asap, cahaya api dan suara tembakan terdengar di jembatan. Polisi militer (PM) melancarkan serangan dengan kendaraan lapis baja Yunpao (CM-32 "Clouded Leopard"), dan menyiapkan area penyergapan di sekitar lokasi guna menyapu musuh dengan rentetan tembakan. Latihan militer Han Kuang memasuki hari ketujuh, dengan simulasi pasukan musuh bermaksud menerobos Jembatan Wanban, menyerang dari arah New Taipei menuju Taipei.

Kerahkan sistem pertahanan HESCO buatan AS, pasang 4 titik blokir

Tentara Nasional memasang empat lapis pertahanan di Jembatan Wanban, dilengkapi delapan penghalang, termasuk pagar kawat berduri, rintangan baja landak, ranjau antitank, serta peralatan pertahanan baru buatan AS seperti sistem HESCO. Dua unit bus sipil juga dikerahkan sebagai penghalang di ujung jembatan. Pedagang di sekitar lokasi mengatakan latihan ini bertujuan agar masyarakat lebih bersiap menghadapi kondisi darurat.

==Bapak Huang // Pedagang di sekitar==
Semua orang harus siap mental
(Dengan latihan ini, tidak perlu takut ‘kan?)
Bukan berarti, kita tidak perlu takut
Kita tetap harus siap

Pengintaian dan serangan drone, zona penyergapan dipasang di posisi strategis

Saat musuh berhasil menembus penghalang, polisi militer (PM) mengintai dan menyerang dengan drone. Di posisi strategis sekitar lokasi, mereka menyiapkan zona penyergapan untuk menyapu musuh dengan tembakan terkoordinasi.

Ciptakan skenario medan perang nyata dengan penempatan penghalang perkotaan

Komando polisi militer (PM) menegaskan bahwa latihan kali ini terutama didasarkan pada kemungkinan serangan musuh terhadap Taiwan. Pasukan pertahanan memanfaatkan sungai dan jembatan di Kota Taipei sebagai rintangan, serta dengan cepat memasang fasilitas penghalang. Tujuannya supaya tentara lebih berpengalaman, sekaligus memperkuat seluruh efektivitas tempur.