Kipas portabel laris manis, hasilkan 590 juta unit sampah elektronik per tahun

Hawa panas menyelimuti belahan bumi utara akhir-akhir ini. Kipas angin mini menjadi alat andalan warga untuk menyejukkan diri. Namun berhubung harganya murah, model baru terus diluncurkan, masa pakainya singkat dan sering digonta-ganti, produk ini dijuluki sebagai “Teknologi Cepat”, karena menimbulkan pemborosan dan tidak ramah lingkungan layaknya tren busana.

Gelombang panas melanda Eropa, beruang kutub pun tak tahan

Tak tahan hawa panas, beruang kutub pun berguling di atas es, kolam renang penuh sesak, warga di jalanan mengipasi diri. Gelombang panas melanda Eropa. Suhu tertinggi di Praha, ibu kota Republik Ceko, mencapai 37°C. Menara Eiffel di Paris, Prancis, ditutup karena laporan cuaca setempat menunjukkan banyak wilayah telah mencapai peringatan suhu tinggi yang ditandai dengan sinyal merah.

Warga Inggris berburu kipas portabel, terjual hampir 20.000 unit/hari

Guna menyejukkan diri, warga Eropa menggunakan kipas angin mini yang harganya terjangkau, sekitar 10 Pound sterling, atau tak sampai NT$400. Menurut survei, rata-rata 19.500 unit kipas portabel terjual di Inggris setiap hari.

==Warga==
Saya pikir kipas ini bisa menyejukkan udara
Namun saya malah tak merasakan anginnya

Ingin adem malah jadi polusi, "Teknologi Cepat" picu bencana sampah elektronik

Berhubung murah, banyak orang yang membuang kipas ini usai digunakan. Apalagi, model baru juga akan diluncurkan di saat yang sama tahun depan. Selain itu, produk dengan masa pakai singkat, sulit diperbaiki dan dijuluki sebagai "Teknologi Cepat" (Fast Tech) ini diam-diam membawa bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya berupa sampah elektronik.

==Warga Inggris==
Setelah itu, bagaimana cara menanganinya?
Ia tampaknya seperti sampah
Akhirnya sungguh menjadi sampah

Kandungan materi logam pada produk teknologi cepat diimbau dapat diaur ulang

Pakar menyampaikan, produk elektronik berteknologi cepat ini sebenarnya mengandung materi logam berharga yang dapat didaur ulang, seperti tembaga, emas, litium dan aluminium. Selain itu, survei menunjukkan, Inggris membuang 589 juta unit produk teknologi cepat antara 2024 dan 2025, dan 471 juta unit pada 2023, banyak di antaranya yang belum pernah digunakan sama sekali.