Efek ramalan kiamat gempa 5 Juli merebak, sektor pariwisata Jepang terpuruk

Seorang kartunis Jepang meramalkan bahwa bencana besar yang berdampak terhadap Jepang, Taiwan dan Filipina akan terjadi pada tanggal 5 Juli. Hal ini menimbulkan kepanikan warga, yang efeknya terindikasi lewat menurunnya jumlah pesanan perjalanan wisata ke Jepang oleh turis Hong Kong sebesar 50%. Sejumlah pakar pun menyatakan bantahannya terhadap kabar angin yang dinilai sangat konyol tersebut.

Efek ramalan kiamat: Turis Hongkong ke Jepang pada Mei turun 11%

Komik Jepang "The Future I Saw" dipajang di rak, dengan slogan bertuliskan "Percaya atau tidak, terserah kamu," di sampingnya. Komik ini meramalkan bahwa pada 5 Juli pukul 4.18 dini hari, akan ada letusan gunung berapi bawah laut dan tsunami besar di Samudra Pasifik di bagian selatan Jepang, yang akan berdampak pada Jepang, Taiwan dan Filipina. Ramalan ini menyebabkan penurunan jumlah turis ke Jepang akhir-akhir ini, terutama dari Hong Kong yang merosot 11%.

==Choi Chi Hung // Pekerja kantoran Hong Kong==
Saya sebisa mungkin menghindari bepergian ke Jepang dari Juli-Agustus
Saya sebisa mungkin akan menunda perjalanan hingga September

Badan Meteorologi Jepang membantah: Ramalan kiamat 100% adalah berita hoax

Banyak orang percaya pada ramalan mangaka Jepang ini karena isi komik yang diterbitkan antara tahun 1994 hingga 1998 memprediksi akan terjadi gempa bumi dan tsunami besar pada Maret 2011, yang bertepatan dengan gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011. Meskipun sang mangaka, Ryo Tatsuki, mengatakan itu hanya sebatas ilham, efek ramalan ini terus merebak di media sosial. Menanggapi hal ini, pakar angkat bicara dan membantahnya, menekankan bahwa bahkan teknologi pun tidak bisa seakurat itu, apalagi komik.

==Ayataka Ebita // Kepala Divisi Observasi Gempa dan Tsunami, Badan Meteorologi Jepang==
Berdasarkan teknologi ilmiah saat ini
Kita belum mampu memprediksi gempa bumi
Kabar burung ini hanya sekedar berita hoax

Dampak ramalan: Maskapai LCC Hong Kong tangguhkan rute Tokushima per Sept.

Belakangan ini, sering terjadi gempa kecil di perairan lepas pantai di ujung selatan Kyushu, Jepang, yang memicu kepanikan warga. Jumlah wisatawan ke Jepang pun menurun secara signifikan. Maskapai bertarif rendah (LCC) asal Hong Kong, Greater Bay Airlines, baru-baru ini mengumumkan akan menghentikan penerbangan rutin dari Hong Kong ke Yonago dan Tokushima.