Amerika Serikat resmi campur tangan dalam konflik Israel-Iran. Kemarin, AS mengerahkan pesawat pengebom siluman B-2 untuk menyerang tiga fasilitas nuklir Iran. Trump juga menyerukan kepada Iran untuk tidak melakukan aksi balasan. Namun setelah diserang, Presiden Iran Pezeshkian bersumpah bahwa mereka akan memberikan respons atas serangan tersebut.
Tak terima fasilitas nuklirnya diserang, warga Teheran protes
Tidak puas dengan serangan udara militer Amerika Serikat (AS) terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, sejumlah besar massa turun ke jalanan Teheran, memprotes AS dan Israel, sambil mengangkat spanduk dan meneriakkan slogan yang menyerukan agar mereka "mati". Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga hadir di lokasi dan menegaskan bahwa Iran akan merespons tindakan agresi AS tersebut. Kementerian Luar Negeri Iran dengan keras mengecam aksi AS sebagai "perusakan diplomasi", dan menganggapnya sebagai bentuk pengkhianatan serius terhadap jalannya perundingan.
Trump isyaratkan kemungkinan ganti rezim Iran, beda ucap dengan stafnya
Setelah melakukan pengeboman terhadap fasilitas nuklir Iran, tujuh pesawat B-2 militer AS berhasil kembali dengan selamat dan mendarat di pangkalan angkatan udara. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa "senjata nuklir telah direbut dari tangan Iran", dan dalam unggahan di media sosial, ia juga memberikan isyarat ketertarikan untuk mengganti rezim Iran. Namun sebelumnya, stafnya menyatakan operasi militer ini tidak bermaksud seperti itu.
==Pete Hegseth // Menteri Pertahanan AS==
Misi ini, baik masa lalu maupun sekarang, bukan bertujuan untuk mengganti rezim
PBB: Situasi bisa lepas kendali, warga antiperang protes di luar Gedung Putih
Menanggapi serangan mendadak ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan dan menyatakan kekhawatiran bahwa situasi bisa dengan cepat lepas kendali dan memburuk. Di luar Gedung Putih, sejumlah massa antiperang muncul dengan membawa papan protes.
==Max Reed // Warga antiperang di Washington==
Kami tidak ingin perang yang dilancarkan hanya karena hubungan sekutu
AS seharusnya mengurus urusannya dan fokus pada negaranya sendiri
Kami tidak punya alasan untuk ikut campur dalam
Perang dengan Rusia, Iran, atau Tiongkok
IAEA: Kerusakan fasilitas Nuklir Iran pasca diserang belum bisa dipastikan
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi bahwa fasilitas nuklir Iran telah diserang, namun belum bisa dipastikan sejauh mana kerusakan di dalam area pengayaan uranium. Menurut laporan badan pengawas nuklir Iran, tidak ada peningkatan tingkat radiasi di sekitar tiga fasilitas nuklir tersebut.