Seorang pria berusia 23 tahun di Taichung nyaris kehilangan nyawa akibat gaya hidup tidak sehat. Ia jarang minum air putih, hanya mengonsumsi dua gelas minuman kocok setiap hari, dan sering menahan buang air kecil karena pekerjaan. Akibatnya, ia menderita batu ginjal yang memicu hematuria atau kencing darah, lalu berkembang menjadi infeksi ginjal akut dan sepsis (infeksi darah).
Minum dua gelas minuman kocok per hari, pria 23 tahun alami gangguan kesehatan
Cuaca panas membuat banyak orang memilih meminum segelas minuman kocok. Namun, seorang pria 23 tahun di Taichung mengalami gangguan kesehatan hingga harus dirawat di rumah sakit karena setiap hari mengandalkan dua gelas minuman kocok untuk menghilangkan dahaga dan menggantikan asupan cairan tubuh.
==Bapak Lin // Pasien==
Hampir tidak pernah minum (air putih)
Selalu minum teh oolong manis
(Setiap hari) satu atau dua gelas, tidak tentu
Didiagnosis infeksi ginjal, berkembang jadi sepsis dan hampir kehilangan nyawa
Lin mengatakan ia bekerja di industri kuliner. Saat sibuk, ia tidak sempat minum air, bahkan harus menahan buang air kecil. Karena itu, ia setiap hari minum dua gelas teh oolong kocok dengan kemanisan setengah, yang berarti mencapai 60 gelas dalam sebulan. Belakangan ini, ia mengalami batu ginjal dan urin berdarah. Meski kondisinya membaik setelah minum obat tiga hari, sebulan kemudian ia kembali mengalami demam berulang. Ia didiagnosis menderita infeksi ginjal akut hingga mengalami sepsis, nyaris mengancam nyawanya.
Ahli sarankan minum air putih sedikit-sedikit tetapi sering
Dokter menjelaskan bahwa infeksi ginjal akut adalah sejenis infeksi saluran kemih bagian atas yang umum, yang disebabkan infeksi bakteri pada ginjal dan renal pelvis, yang kemudian menimbulkan peradangan akut. Menurut ahli gizi, minuman kocok tidak dapat menggantikan air putih, dan setiap hari seseorang sebaiknya mengonsumsi lebih dari 1.500 ml air putih. Jika tetap ingin mengonsumsi minuman kocok, disarankan memilih tingkat kemanisan rendah atau nol.