Angka kelahiran global mengalami kemerosotan pada tingkat belum pernah terjadi sebelumnya. Survei PBB menemukan, satu dari setiap lima orang tidak mampu memenuhi keinginan untuk memiliki anak. Mengingat bahwa penurunan angka kelahiran akan mengakibatkan kekurangan tenaga kerja, banyak negara telah mengadopsi kebijakan baru. Indonesia, misalnya, yang angka kelahirannya juga terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, memberikan subsidi seperti pemeriksaan pranatal bagi wanita dalam keluarga yang kurang mampu.
Tak ada bonus demografi, kalangan muda tak tertarik memiliki anak
Seperti kata pepatah, anak mendatangkan kebahagiaan, namun semakin banyak kalangan muda berusia subur malah enggan memiliki anak.
==Nguyễn Thị Kim Chi // Mahasiswi Vietnam==
Sebagai kawula muda zaman sekarang
Saya memerhatikan bahwa anak yang dilahirkan semakin sedikit
Karena melahirkan, memelihara anak harus mempertimbangkan kondisi keuangan
Dan juga waktu
Masyarakat zaman sekarang sangat maju
Saya juga ingin menjadikan hal merawat diri sebagai prioritas
Perekonomian sulit, 20% kawula muda usia subur sulit pelihara jumlah anak ideal
Penurunan angka natalitas telah menarik perhatian besar dari pemerintah di seluruh dunia. Dana Populasi PBB mensurvei 14.000 orang dewasa usia subur di 14 negara dan menemukan, hampir 20% dari mereka mengaku tidak dapat memelihara jumlah anak yang ideal.
Kekhawatiran terhadap perekonomian lemah turut picu merosotnya angka natalitas
Mengenai alasannya, 54% khawatir tidak memiliki kemampuan finansial untuk membesarkan anak, 24% khawatirkan faktor kesehatan seperti pandemi, 19% khawatir tentang ketidakpastian di masa depan seperti perang dan perubahan iklim. Survei dilakukan di 14 negara berpenghasilan rendah, menengah dan tinggi serta negara dengan tingkat kesuburan rendah dan tinggi mencakup Korea Selatan, Thailand, Indonesia, Jerman, Swedia, dan Amerika Serikat.
==Trần Thị Thu Trang // Warga Vietnam==
(Kalau) ingin melahirkan anak ke-3
Saya harus mengkhawatirkan kemampuan finansial saya
Bagaimana saya membiayai pendidikan mereka
Kemudian masalah perawatan anak saat saya bekerja
Vietnam dorong warga miliki anak ke-3, Indonesia luncurkan subsidi bersalin
Angka kelahiran global merosot drastis, yang berarti penurunan angka pekerja yang akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Setiap negara mengubah kebijakan guna menstimulasi angka natalitas. Misalnya, Vietnam baru-baru ini mencabut peraturan denda bagi anggota Partai Komunis dan pegawai negeri sipil yang memiliki anak ketiga dan mendorong orang tua untuk memiliki lebih banyak anak, sementara Indonesia menyediakan subsidi pemeriksaan persalinan, biaya pengobatan dan perawatan bayi pasca persalinan bagi keluarga tak mampu.