Ritual peringatan hari ke-7 kecelakaan Sanxia, ormas tuntut reformasi

Kecelakaan parah terjadi di Distrik Sanxia, ​​​​Kota New Taipei pekan lalu. Kemarin, sejumlah ormas menggelar ritual peringatan di lokasi kecelakaan dan melakuan unjuk rasa di depan Kementerian Transportasi dan Komunikasi. MOTC menyampaikan bahwa hukuman untuk kasus mengemudi tanpa SIM akan diperberat hingga tidak ada batasan maskimal dengan mengacu kepada sanksi kasus mengemudi di bawah pengaruh narkoba dan alkohol.

Peringati hari ke-7 kecelakaan Sanxia, warga mengenang sambil lipat bangau kertas

Di bawah tenda, warga dengan ekspresi pilu melipat bangau putih kertas sebagai bentuk penghormatan, kemudian mengikuti biksu berdoa sambil mengitari lokasi kecelakaan dengan tangan terlipat di atas dada. Pada tanggal 25 pagi, upacara doa hari ketujuh untuk korban kecelakaan Sanxia terbuka bagi masyarakat untuk meletakkan bunga dan mengenang para korban, banyak warga yang hadir di lokasi.

Dua siswi korban luka pulang dari rumah sakit, kakek pelaku masih koma

Saat ini, lokasi kejadian telah dibersihkan pemda setempat, area memorial ke depannya akan diatur lagi. Sementara itu, dua siswi SMP yang terluka sudah dipulangkan dari rumah sakit, tetapi kakek pelaku masih koma dan belum bisa dimintai keterangan. Insiden ini bukan hanya soal penentuan tanggung jawab, tetapi juga memicu ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem lalu lintas saat ini.

==Wu Kai-zheng// Ketua Next-gen Transportation Union==
Kami berharap agar semua pemohon perpanjangan SIM
Dapat menjalani tes kemampuan mengemudi di jalan raya secara nyata
Ini bukan bentuk diskriminasi terhadap pengemudi lanjut usia
Saat berlalu lintas, tentu kita semua berharap
Setiap pengguna jalan di sekitar kita
Memiliki kemampuan mengemudi yang baik

Ormas harapkan pelatihan ulang dan standar pembaharuan SIM lansia diperketat

Organisasi masyarakat berkumpul di depan gedung Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MOTC) untuk memprotes dan mendesak penerapan sistem pelatihan ulang secara rutin untuk memperpanjangan SIM. Selain itu, mereka juga menuntut agar evaluasi kemampuan mengemudi serta kondisi fisik dan mental bagi pengemudi lansia diperketat. Menanggapi ketidakpuasan publik terkait denda maksimal bagi pengemudi tanpa SIM di Taiwan yang hanya NT$24.000, Menteri MOTC menyatakan melalui Facebook bahwa ke depannya, pelanggaran semacam ini akan dikenakan sanksi berat, setara dengan kasus mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Selain denda tanpa batas maksimum, SIM dan kendaraan akan langsung disita, dan pemilik kendaraan turut dijatuhi hukuman. Menteri juga berkomitmen untuk menentukan kebijakan baru dalam tiga bulan guna membantu pengemudi lansia berlalu lintas dengan aman.