Setelah pasangan asal Tiongkok, Yaya meninggalkan Taiwan pekan lalu, dua perempuan lain yang diduga menyebarkan pernyataan mendukung “unifikasi dengan senjata” juga diperintahkan untuk meninggalkan Taiwan dalam batas waktu. Salah satu dari mereka telah meninggalkan Taiwan kemarin, dan satunya lagi, pagi ini melaporkan diri ke Kantor Imigrasi Cabang New Taipei. Ditjen Imigrasi memutuskan untuk mendeportasi perempuan tersebut secara paksa.
Xiaowei melaporkan diri, Ditjen Imigrasi putuskan deportasi paksa
Seorang selebriti internet asal Tiongkok bernama Enqi membuat video propaganda yang mendukung penyatuan dengan kekerasan, telah diam-diam meninggalkan Taiwan pada hari Senin. Namun, pasangan asal Tiongkok satunya lagi, Xiaowei, tidak meninggalkan Taiwan dalam batas waktu yang ditentukan. Pada Selasa pagi, ia menyerahkan diri ke Kantor Imigrasi Cabang New Taipei. Setelah rapat evaluasi, Xiaowei diputuskan untuk dideportasi paksa pada penerbangan sore ini. Dewan Urusan Daratan Tiongkok (MAC) mengimbau masyarakat Taiwan agar lebih toleransi dan peduli pada pendatang baru, termasuk pasangan asal Tiongkok.