Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) pada Hari Kesetaraan Upah Taiwan, merilis hasil statistik kesenjangan upah sebesar 15,8% antara pria dan perempuan. Hal ini juga berarti, kaum perempuan harus bekerja 58 hari lebih lama, jika hendak mencapai upah tahunan kaum pria, atau bertambah 2 hari dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kerja sama, upah berbeda", selisih upah pria dan wanita Taiwan mencapai 58 hari
Isu kesenjangan upah antara pria dan wanita selalu menjadi pokok perdebatan. Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) merilis hasil statistik pada Hari Kesetaraan Upah. Berdasarkan survei gaji pegawai Ditjen Anggaran, Akuntansi dan Statistik (DGBAS), MOL menunjukkan, rata-rata upah per jam wanita tahun 2024 adalah NT$327 dan untuk pria adalah NT$389. Wanita harus bekerja 58 hari lebih lama dibandingkan pria untuk mencapai upah tahunan yang setara.
==Tu Ying-qiu // CEO Taipei Women’s Rescue Foundation (TWRC)==
Di bawah kondisi upah yang mengalami kenaikan secara keseluruhan
Kita menerima upah berbeda karena perbedaan kemampuan yang dimiliki
Saya yakin hal ini dapat mendobrak faktor gender
Dan menimbulkan kesenjangan upah
TWRC: "Kerja sama, upah berbeda" sudah menjadi masalah struktural
Yayasan Pertolongan Kepada Wanita Taipei menilai, perihal “kerja sama, upah berbeda” antara pria dan wanita sudah menjadi masalah struktural, contohnya industri manufaktur komponen elektronik, upah per jam karyawan pria tahun lalu adalah NT$668 dan wanita adalah NT$393, beda 14%, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
==Xing Bing-long // Wakil Profesor paruh waktu Institut Pascasarjana Pengembangan Nasional==
Harus merekrut lebih banyak lagi guru wanita untuk jurusan terkait
Karena guru wanita akan menghasilkan efek tiru
Pakar dorong kaum hawa belajar iptek guna mendobrak stereotip
Selain mendorong wanita untuk mendobrak tradisi dan memilih belajar iptek, pakar menilai perusahaan juga harus merekrut staf wanita yang berprestasi dalam industri iptek untuk mendorong kaum hawa dan mendobrak stereotip.