Sanggah komentar Trump, Deplu AS: Taiwan bayar sendiri biaya pertahanan militer

Komentar mantan Presiden AS Donald Trump bahwa Taiwan hendaknya membayar biaya pertahanan negara sendiri telah membangkitan kontroversi hangat. Departemen Luar Negeri AS menyatakan, Taiwan selalu menggunakan uang sendiri untuk meningkatkan pertahanan nasional dan ini dalam prosesnya telah mendukung industri dan mendorong perkembangan ekonomi AS; juga menegaskan bahwa Taiwan membeli peralatan militer dari AS bukanlah amal dari AS.

Situasi di Selat Taiwan bergejolak. Terkait apakah Amerika Serikat harus membela Taiwan, mantan Presiden Donald Trump meminta Taiwan untuk membayar biaya perlindungan. Mantan Penasihat Keamanan Nasional pada masa jabatan Trump, Robert Charles O'Brien menilai bahwa pengeluaran pertahanan Taiwan seharusnya ditingkatkan secara signifikan, setidaknya mencapai 5% dari PDB utuk mengimbangi perkembangan militer Tentara Pemebebasan Rakyat (TPR) Tiongkok. Departemen Luar Negeri AS menjawab bahwa peningkatan pertahanan Taiwan selalu dibayar dengan biaya sendiri, bukan sebagai amal oleh Amerika Serikat.

==Matthew Alan Miller // Juru bicara Departemen Luar Negeri AS==
Taiwan selalu membayar biaya pertahanan nasionalnya sendiri
Taiwan selalu membeli peralatan militer dari AS
Dengan biaya mencapai miliaran Dollar Amerika
Peralatan militer yang mereka beli mendukung sektor manufaktur AS
Mendukung industri AS, mendukung teknologi AS

Deplu AS: Pembelian peralatan militer Taiwan berkaitan dengan keamanan regional

Miller menegaskan, pembelian peralatan militer Taiwan dari AS berkaitan dengan keamanan regional dan juga penting bagi perekonomian AS. Adapun bantuan militer AS ke Taiwan dalam beberapa tahun terakhir merupakan pendekatan baru setelah evaluasi untuk membantu menjaga pertahanan diri Taiwan. Kementerian Luar Negeri (MOFA) menanggapi bahwa Taiwan telah menerima dukungan lintas partai dan lintas pemerintah AS. Amerika juga telah membentuk konsensus regional untuk perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Bila Tiongkok merebut Taiwan, target selanjutnya adalah Laut Tiongkok Selatan

Editorial Wall Street Journal menganalisis, tidak hanya semikonduktor, sekali Taiwan jatuh ke tangan Tiongkok, hal itu mungkin menandai akhir dari sistem aliansi AS di kawasan Pasifik. Tatkala Tiongkok mengambil alih Taiwan, langkah selanjutnya adalah mengarahkan akal bulusnya di Laut Tiongkok Selatan untuk memprovokasi konflik dengan Filipina.