Pertemuan kedua antara mantan Presiden ROC Ma Ying-jeou dan Presiden RRT Xi Jinping di Beijing kemarin telah menerima perhatian signifikan dari kalangan internasional. Melalui sambutannya, Ma menegaskan kembali Konsensus 1992 dan mengoposisi kemerdekaan Taiwan, sementara Xi menekankan tidak ada kekuatan apapun yang bisa memisahkan kedua belah Selat Taiwan.
Pertemuan Ma-Xi kedua digelar pada hari yang sama dengan KTT AS-Jepang
Mantan Presiden ROC Ma Ying-jeou menemui Presiden RRT Xi Jinping di Beijing pada tanggal 10 siang. Xi pertama menegaskan kembali bahwa masyarakat kedua belah Selat Taiwan sama-sama adalah bangsa Tionghoa, dan memuji kepatuhan Ma pada Konsensus 1992. Menghadapi eskalasi ketegangan lintas selat, Ma berharap kedua pihak bisa mengatasi perselisihan dan menjaga perdamaian dengan sikap rasional. Ma Ying-jeou adalah tokoh politik Taiwan pertama yang resmi bertemu dengan Xi Jinping sejak masa jabatan ketiganya. Pertemuan yang digelar pada hari yang sama dengan KTT AS-Jepang ini, ditambah dengan segera dilantiknya Presiden terpilih Lai Ching-te pada 20 Mei, diperkirakan akan membuat hubungan AS-Tiongkok-Taiwan-Jepang menjadi lebih sensitif.