Sebagian dinding Desa Pelangi, sebuah objek wisata terkenal di Taichung, dirusak oleh cat bulan Juli tahun lalu. Setelah pemkot Taichung menutup desa tersebut selama 10 bulan, tempat ini dibuka kembali kemarin dan menarik banyak wisatawan. Untuk menghindari insiden vandalisme lebih lanjut, polisi akan memperketat patroli di lokasi.
Setelah 10 bulan renovasi, Desa Pelangi kembali dibuka untuk umum
Gambar anak dengan warna yang cerah dan ceria ini terletak di Desa Pelangi di Kota Taichung. Pemerintah Kota Taichung melakukan penguatan bangunan selama sepuluh bulan sebelum dibuka kembali pada 1 Juni. Sebagian gambar di tembok yang dilukis bersama oleh seniman lokal dan anak SD setempat menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.
Warga
Masih ada perpaduan dengan yang sebelumnya
Tapi ada perbedaan dengan yang semula
Perasaannya itu sudah berbeda
Papan sementara dipasang di tembok untuk dilukis oleh anak kecil
Berhubung bangunan di Desa Pelangi sudah sangat tua, Pemerintah Kota Taichung mengadakan upaya pengukuhan bangunan pada Agustus tahun lalu. Namun, berhubung Perusahaan Rainbow Creative yang bekerja sama dengan Kakek Pelangi melakukan penyiraman cat pada lukisan dinding sebelum kontrak berakhir pada akhir Juli, banyak turis yang melihat langsung protes pengrusakan lukisan. Pemkot Taichung menggugat perusahaan tersebut atas kasus pengrusakan dan kasus ini masih dalam persidangan. Lukisan yang dirusak tidak dapat dikembalikan, sehingga panitia memasang papan kayu di atasnya untuk dilukis oleh anak-anak.
Pan Mei-chun // Kepala Seksi Sumber Daya Budaya, Biro Kebudayaan Kota Taichung
Bagian yang dirusak ini
Kami masih menjalani proses persidangan
Untuk bagian tembok yang dirusak
Kami lindungi dengan tembok pelindung
Uji operasional Desa dibuka hingga 30 Juni untuk mengumpulkan opini publik
Pemkot menyampaikan uji operasional Desa Pelangi akan berlangsung hingga 30 Juni untuk mengumpulkan opini publik sebagai referensi pembaruan di masa mendatang. Selain itu juga akan memadukan lebih banyak kreasi komunitas dengan gambar kakek. Saat ini, operasi desa diterapkan sebagai usaha nirlaba dan tidak ada pertimbangan untuk outsourcing.