Perusahaan multinasional Garmin yang terkenal dengan produk elektroniknya dilaporkan meminta karyawan migran yang hamil untuk mengundurkan diri. Setelah seorang PMA Vietnam memberitahu majikannya bahwa dia hamil, dia malah diminta untuk menandatangani surat pengunduran diri. PMA ini kemudian mengetahui bahwa PMA hamil bisa tetap bekerja di Taiwan. Serikat pekerja migran menyebutkan bahwa tindakan perusahaan ini telah melanggar UU Ketenagakerjaan.
PMA Vietnam yang hamil diminta tandatangani surat pengunduran diri
Serikat pekerja migran mendampingi pihak yang bersangkutan sambil menyerukan slogan. PMA Vietnam yang bekerja sebagai operator di pabrik Garmin Taoyuan menyadari dirinya hamil. Perusahaan awalnya meminta ia cuti. 2 hari kemudian, agensi meminta ia menandatangani surat pengunduran diri untuk kembali ke tanah air secara sukarela, namun setelah itu, ia baru menyadari masih dapat tinggal di Taiwan untuk bersalin dan terus bekerja.
PMA bersangkutan
(Agensi) memberi tahu ke perusahaan setelah mengetahui saya hamil
(Kemudian) agensi mencari saya sambil membawa surat putus kontrak
Bahkan tidak menginformasikan hak yang bisa saya peroleh
UU Ketenagakerjaan memberikan perlindungan bagi PMA hamil
Sebenarnya, UU Ketenagakerjaan Taiwan dan UU Kesetaraan Gender Dalam Pekerjaan di Taiwan memberikan perlindungan terhadap karyawan hamil, yang juga berlaku bagi PMA. Serikat pekerja migran menilai, sebagai produsen elektronik utama, GARMIN bukan hanya tidak peduli kepada PMA hamil, namun juga mengizinkan agensi meminta PMA untuk mengundurkan diri dan kembali ke tanah air. Pemkot Taoyuan diimbau dapat mengintervensi kasus guna memberikan bantuan.
Wang Ing-da // Direktur Departemen Kebijakan Pekerja Migran, Asosiasi Layanan Publik Kota Taoyuan
Bila PMA berada dalam kondisi hamil
Sering mendapatkan tekanan dan perlakuan berbeda
Satu hal yang kerap dijumpai adalah
Pabrik sebelumnya mungkin meminta PMA untuk
menandatangani sebuah perjanjian larangan hamil
Sesuai hukum, PMA hamil jika di-PHK dapat meminta pemulihan kerja
Serikat pekerja migran menyampaikan, terlepas dari apakah majikan menggunakan kontrak keras larangan hamil atau nasihat halus dengan meminta pekerja wanita hamil agar pulang ke tanah air, semuanya adalah ilegal. PMA dapat menuntut pemulihan kerja sesuai hukum. Jika khawatir akan pembalasan atau penyulitan setelah pemulihan kerja, maka PMA juga memiliki hak mengganti majikan. Markas Garmin di Taiwan menanggapi bahwa pihaknya sudah mulai menangani kasus tersebut dan akan mengeluarkan pernyataan kepada publik.