Jumlah kasus di Taiwan terus meroket, menimbulkan antrean panjang pada pos pemeriksaan di luar UGD. Ada yang telah menunggu 40 menit. Ada yang tidak kebagian karena kuotanya telah penuh. Banyak warga yang kesulitan membeli alat tes menghampiri rumah sakit untuk menjalani tes PCR. Rumah sakit di Taipei dan Kota New Taipei pun dibanjiri warga.
TSEM: 4 pedoman pemeriksaan, gejala skala menengah baru perlu ke RS
Warga berbondong-bondong mengunjungi rumah sakit. Selain menimbulkan kendala pengobatan bagi pasien bergejala berat, juga meningkatkan risiko penularan. Serikat Obat Darurat Taiwan (Taiwan Society of Emergency Medicine) mengumumkan empat pedoman pemeriksaan. Warga yang tidak memiliki kontak dan asimtomatik tidak perlu menjalani tes. Bila bergejala ringan, boleh lakukan tes secara pribadi. Bila ada kontak atau masuk daftar yang dikarantina, pihak yang bergejala ringan boleh melakukan tes pribadi, dan baru mengunjungi pos pemeriksaan bila hasilnya positif. Bila muncul nyeri dada, sesak napas dan tidak sadarkan diri serta bergejala sedang baru perlu berobat di UGD.
Kota New Taipei kirim rancangan transisi karantina mandiri ke MOHW
Selain itu, CECC menerapkan kebijakan 3+4, namun pemkot New Taipei tidak ikut serta. Pada tanggal 25 malam, pemkot New Taipei merevisi rancangan uji coba transisi karantina mandiri yang hanya memperbolehkan keluarga serumah pasien dan pihak yang memiliki kontak untuk menjalani tes rapid, bila hasilnya positif akan diperlakukan selayaknya pasien positif. Saat karantina mandiri atau berobat, bila hasilnya negatif, maka tidak perlu dikarantina, hanya perlu tes rapid mandiri dan menjalani manajemen kesehatan pribadi. Hou You-Yi melayangkan proposal ini ke Kementerian Kesehatan tanggal 26 dan berupaya menjadi kota pertama yang melakukan uji coba tersebut.
Taipei luncurkan sistem pemberitahuan kasus positif hasil tes PCR
Sementara itu, Taipei mengumumkan peluncuran sistem pemberitahuan kasus positif tes PCR oleh rumah sakit tanggal 26. Setelah menerima informasi, pasien mengisi data terkait, lokasi karantina dan pihak yang memiliki kontak. Pasien diharapkan melapor dan melakukan manajemen secara mandiri, pemda baru bisa mengoptimalkan kapasitas medis dan mengurangi beban medis.