Konflik Ukraina-Rusia berlanjut, situasi di selat Taiwan juga ikut memanas. Tiga kapal Partai Komunis Cina (PKC) muncul di 50 mil tenggara Lanyu tanggal 2 malam, dan 80 mil tenggara Lanyu tanggal 3 pagi yang diperkirakan memasuki selat Bashi. Perlu dicatat bahwa ini adalah kali ketiganya kapal perang PKC muncul di perairan Lanyu dalam waktu seminggu.
Pakar: PKC mencoba memperluas kekuasaan laut dan udara
Munculnya kapal PKC di perairan tenggara Taiwan ini dinilai berhubungan erat dengan kunjungan delegasi Amerika Serikat yang dilanjutkan oleh kunjungan mantan Menlu AS, Mike Pompeo. PKC selalu mengirimkan kapal dan pesawatnya untuk mengusik perjalinan hubungan Taiwan-AS. Namun, para pakar juga memperingatkan kehadiran kapal PKC kali ini juga meliputi latihan militer yang dinilai cukup mahir untuk beroperasi di wilayah udara barat daya Taiwan, dan mulai bergerak menuju wilayah udara tenggara Taiwan. Sasaran kapal selam PKC adalah pulau Taiwan.
Kepala Strategi dan Industri Militer, INDSR, Su Tzu-yun mengatakan, “Mereka berkemungkinan menjadikan Taiwan pada selat Bashi di kawasan selatan dan perairan di kawasan tenggara sebagai area patroli rutin anti kapal selam dengan niat utama untuk memblokir kesempatan kapal selam AS memasuki Laut Cina Selatan. Yang kedua menjadi jalur bagi kapal perang mereka ke Pasifik dan menjadi koridor bawah laut yang sangat penting.”
Pompeo menegaskan AS dukung Taiwan melawan PKC
Mantan Menlu AS, Mike Pompeo sedang berkunjung ke Taiwan. Ia bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen pada tanggal 3 dan menerima penghargaan medali Bintang Pita Besar Khusus sebagai ucapan terima kasih atas kontribusinya pada hubungan Taiwan-AS. Pompeo menyatakan bahwa AS akan mendukung Taiwan menghadapi ancaman Tiongkok.