Seorang perawat Indonesia yang pindah majikan dari Kaohsiung ke Pingtung beberapa waktu lalu terdiagnosis gejala TBC (Tuberkulosis), namun ia kabur setelah makan obat. Pihak majikan memposting videonya di Facebook agar warga dapat ikut mencari yang bersangkutan.
PMI yang terdiagnosis gejala TBC berkata, “Saya berada di Taiwan selama tiga tahun untuk bekerja dan masak nasi.”
PMI terdiagnosis TBC saat pemeriksaan medis
Pemkab Pingtung menyatakan, PMI ini tiba di Taiwan pada bulan Mei 2019 dan bekerja selama 2,5 tahun. Sebelumnya, ia bekerja di Kaohsiung, dan saat pemeriksaan medis sebelum pindah bekerja di Hengchun, hasil rontgen menunjukkan adanya kelainan pada bagian dada. Ia terdiagnosis TBC tanggal 22 Desember, namun malah kabur 2 hari kemudian seusai makan obat.
Kabag Penanganan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pingtung Kaohsiung // Qiu You-yuan menjelaskan, “ponsel perawat ini berada dalam status dimatikan sehingga tak dapat dihubungi. Oleh sebab itu, kami segera menghubungi pihak kepolisian untuk bantu mencari. Saat ini masih sedang dilacak keberadaannya.”
PMI terdiagnosis diimbau segera ke RS untuk berobat
Disampaikan oleh pihak pemkab, majikan segera menghubungi pihak agen dan dinas kesehatan saat PMI kabur. Agen berupaya menghubungi namun ponsel PMI dimatikan. Karena TBC merupakan gejala menular, dinas kesehatan telah menjaring majikan dan anak perempuannya dalam daftar yang memiliki kontak fisik. Keduanya dibawa untuk menjalani rontgen bagian dada. Pemeriksaan tersebut juga telah dilaporkan kepada pemkot Kaohsiung. PMI yang kabur tersebut diimbau agar segera menuju RS untuk pengobatan.