Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan peringatan terbaru atas penyebaran pesat varian Omicron di 77 negara dengan kecepatan tak pernah ditemukan. Sementara riset di Afrika Selatan menemukan, efikasi dua dosis vaksin PfizerBioNTech terhadap Omicron hanya tinggal 33%, tapi tetap ampuh dalam menurunkan tingkat rawat inap pasien akut.
Kecepatan penyebaran Omicron mengejutkan, 77 negara laporkan kasus
COVID-19 varian Omicron menyebar pesat di seluruh dunia. WHO tanggal 14 mengingatkan, varian ini mungkin sudah muncul di kebanyakan negara atau wilayah.
WHO: Vaksinasi booster memperparah kesenjangan distribusi vaksin
Merujuk pada data penyebaran, WHO memperkirakan lonjakan kasus Omicron di sejumlah negara Eropa dalam beberapa hari mendatang, khususnya saat berbagai aktivitas warga akan meningkat pada masa pergantian tahun. WHO juga khawatir, vaksinasi dosis booster di banyak negara akan memperparah kesenjangan distribusi vaksin antara negara kaya dan miskin.
Riset menemukan efikasi vaksin BNT terhadap Omicron hanya 33%
Sementara itu, riset perusahaan asuransi medis terbesar di Afrika Selatan, Discovery Health, terhadap lebih dari 210 ribu orang menemukan, efikasi vaksin PfizerBioNtech (BNT) terhadap Omicron hanya mencapai 33%, namun masih 70% ampuh dalam menurunkan tingkat rawat inap pasien akut.
Vaksin tetap ampuh dalam mencegah Omicron menimbulkan gejala akut
Menurut data WHO, jumlah kasus positif di Afrika melonjak 83% dalam satu pekan silam, tapi jumlah kematian menjadi lebih rendah. Semakin banyak bukti yang mengisyaratkan, varian baru lebih mampu menerobos perlindungan vaksin, tapi gejala yang ditimbulkan terhadap pasien terinfeksi lebih ringan.