Pramugari EVA Air dipecat akibat berbohong saat masa karantina

Untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mengusungkan sejumlah peraturan. Namun untuk memperlancar industri penerbangan sekaligus mencegah pandemi, awak kabin yang baru kembali dari luar negeri tidak dimasukkan dalam daftar masa karantina 14 hari dan hanya perlu menjalani karantina rumah selama lima hari. Namun akhir-akhir ini dikabarkan seorang pramugari EVA Air melanggar peraturan ini dengan pergi kursus, makan dan bermain bola dengan temannya. Saat diperiksa maskapai, ia berbohong dengan mengatakan ia di rumah dan memberikan foto dengan tanggal berbeda. Ia telah dipecat oleh pihak maskapai bulan lalu.
 
Menteri Kesehatan // Chen Shih-chung menyampaikan, “kami mendapatkan informasi seperti ini. Ini merupakan solusi masalah internal yang dilakukan oleh perusahaan.”
 
Serikat kerja tak dapat berikan bantuan terkait pelanggaran kasus
 
Disampaikan oleh pihak serikat kerja, karena ini merupakan pelanggaran nyata, pihaknya tidak dapat memberikan bantuan apapun. Terkait peraturan karantina awak kabin, disarankan agar dapat diperjelas untuk mencegah kesalahpahaman. 
 
Juru bicara CECC // Chuang Jen-hsiang menjelaskan, “(selama tiga bulan terakhir) bila melanggar hal ini, personil perusahaan yang menjalani masa karantina rumah total ada lima orang. EVA Air tiga orang, China Airlines dua orang. Setelah memverifikasi pelanggaran lewat fakta yang dikumpulkan, kami masih membahas  apakah perlu menjatuhkan sanksi sesuai UU Pencegahan Penyakit Menular.”
 
CECC: Ada 7 awak kabin yang melanggar peraturan sejak Juni
 
Disampaikan lebih lanjut oleh CECC, hingga Juni tahun ini, sedikitnya ada tujuh awak kabin yang melanggar peraturan karantina rumah. Dalam tiga bulan terakhir, EVA Air memiliki tiga kasus. EVA Air menekankan akan menjatuhi sanksi bila terbukti melanggar. Sebelumnya juga dikabarkan ada dua kru pesawat China Airlines yang melanggar peraturan dan pihak maskapai telah menjatuhi sanksi. Berdasarkan peraturan pencegahan pandemi awak kabin maskapai internasional, sanksi pelanggaran kasus akan diserahkan kepada perusahaan bersangkutan sehingga tidak dapat dikontrol oleh otoriter. CECC menyampaikan, pihaknya akan mengumpulkan kasus pelanggaran dan akan membahas dengan Administrasi Penerbangan Sipil (CAA) terkait kontrol ketat dan pemberian sanksi di masa mendatang.
 
Editor: Jonathan