Epidemi virus korona terus memanas. Pada tanggal 16 malam, Pusat Komando Epidemi Sentral mengadakan konferensi pers mengumumkan dua kasus baru di Taiwan, yakni seorang pengemudi taksi online berusia 60 an bersama adiknya yang berusia 50 an. Adik sopir tidak bergejala, sedangkan dia sendiri meninggal pada hari ke-20 setelah timbulnya penyakit. Sopir ini tidak memiliki riwayat perjalanan, tetapi penumpang utamanya berasal dari Tiongkok, Hongkong dan Makau.
Ketua Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Chen Shih-chung (陳時中) mengatakan bahwa kasus kematian ini terjadi pada 15 Februari malam karena pneumonia dengan sepsis.
Dugaan 3 sumber infeksi dan klarifikasi infeksi komunitas
Saat ini, adik sopir dirawat di ruang isolasi bertekanan negatif. Pusat komando sedang meninjau catatan komunikasi dan cctv untuk melacak sumber infeksi, pada saat yang sama juga mengklarifikasi kemungkinan terjadinya infeksi komunitas.
Ketua Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Chen Shih-chung (陳時中) menjelaskan bahwa pada dasarnya, infeksi komunitas harus ada penularan dari orang ke orang di komunitas secara terus-menerus. Maka bisa disimpulkan bahwa kasus ini adalah kasus sporadis. Saat ini CECC juga telah memeriksa informasi kesehatan dan mengunci tiga orang yang saat ini sedang diperiksa. Jadi masyarakat diimbau untuk tidak khawatir karena dari keseluruhan kondisi saat ini, kemungkinan penularan dari orang ke orang dalam komunitas sangat rendah sekali.
Kedatangan dari Thailand dan Singapura harus swakontrol kesehatan
Chen Shih-chung (陳時中) menyatakan bahwa informasi pasien akan diumumkan saat diperlukan sesuai dengan situasi epidemi agar masyarakat waspada tetapi tidak panik. Untuk memperkuat pencegahan epidemi, CECC juga mengumumkan bahwa selain warga yang kembali ke Taiwan dari Tiongkok, Hongkong dan Makau harus karantina di rumah, warga yang kembali dari Singapura dan Thailand harus swakontrol kesehatan. Sementara untuk saat ini semua warga yang pulang dari luar negeri harus diperiksa jika memiliki gejala.
Editor: Shantina