Penyebaran 2019 n-CoV meluas ke seluruh dunia, jumlah pasien terinfeksi dan meninggal terus bertambah. Epidemi di Tiongkok telah menyebar dari kota ke pedesaan. Seorang pasien sempat muncul tiga kali negatif dalam pemeriksaan di Beijing, hal ini menunjukkan bahwa persembunyian virus ini sangat kuat.
Pakar Penasihat Pusat Komando Epidemi Lee Ping-ying (李秉穎) menjelaskan bahwa informasi sejauh ini menunjukkan bahwa Novel Korona virus tidak 100% menunjukkan gejala sakit. Sebagian orang hanya bergejala ringan dan tidak mengalami pneumonia. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan dalam pengendalian infeksi.
15% pasien parah Tiongkok berusia 49-56 tahun
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan analisis awal terhadap 17 ribu kasus 2019-nCoV. Hasilnya menunjukkan 82% pasien memiliki gejala ringan dan 15% sakit parah. Laporan Jurnal Medis Amerika juga menunjukkan usia pasien pneumonia berkonsentrasi pada 49 hingga 56 tahun, kasus pada anak-anak sangat sedikit, kebanyakan bergejala ringan atau bahkan tanpa gejala.
Penyebaran virus melalui udara, kontak dan aerosol sulit dikendalikan
Pakar epidemi Tiongkok juga mengatakan bahwa Korona virus selain ditularkan melalui udara dan kontak langsung, juga dapat membentuk aerosol ketika bercampur di udara, yang menyebabkan infeksi jika terhirup.
Direktur Divisi Penyakit Menular Anak, NTU Huang Li-min (黃立民) menyatakan bahwa secara formal, penyebaran virus melalui media dua media, yakni melalui tetesan air (batuk dan bersin) dan satunya lagi melalui udara. Jarak penularan melalui (tetesan air) udara maksimal 2 meter. Sebagian besar dalam jarak 1,5 meter. Infeksi melalui udara adalah penularan jarak panjang. Asumsi Tiongkok tentang aerosol ini berada diantara keduanya. Pola infeksi ini mungkin melebihi tetesan tetapi belum mencapai tingkat udara.
Pasien pulih harus isolasi diri 2 minggu
Seiring dengan penambahan jumlah kasus Novel Koronavirus, juga terdapat kabar baik mengenai pasien yang pulih. Tetapi dokter juga mengingatkan pasien untuk mengisolasi diri selama dua minggu setelah pulang ke rumah karena virus mungkin tidak sepenuhnya dihilangkan dalam tubuh untuk menghindari kambuh lagi.
Editor: Shantina