Sambil mengacungkan jari V, nenek di Thailand berusia 73 tahun ini tanggal 4 diizinkan keluar dari rumah sakit di Nakhon Pathom setelah dinyatakan sembuh dari Pneumonia Wuhan. Sepulang dari kunjungan di Wuhan dari 25 Desember tahun lalu hingga 3 Januari tahun ini, Jaimuay Sae-eung mulai menderita gejala pusing dan paru-parunya terasa sakit saat bernapas.
Sambil mengacungkan jari V, nenek berusia 73 tahun ini tanggal 4 diizinkan keluar dari rumah sakit di Nakhon Pathom setelah dinyatakan sembuh dari Pneumonia Wuhan. Sepulang dari kunjungan di Wuhan sekitar pergantian tahun, Jaimuay Sae-eung mulai menderita gejala pusing dan paru-parunya terasa sakit saat bernapas.
asien Pneumonia Wuhan yang sembuh // Jaimuay Sae-eung
Pada awalnya saya merasa sedikit pusing
Pikirnya ini akibat usia sudah lanjut
Dan mungkin merasa cape karena baru pulang dari Wuhan
Tapi gejala pusing terus berlanjut dan saya tak bisa makan
Nenek sembuh berkat kekebalan tubuh tanpa obat antivirus
Jaimuay kemudian dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis terinfeksi Pneumonia Wuhan. Oleh karena berusia lanjut dan menderita penyakit jantung, setiap orang merasa kurang optimistis, tapi melalui perawatan cermat kondisinya ternyata mulai membaik. Tim medis menyatakan, mereka tidak memakai obat antivirus apapun, Jaimuay sembuh berkat kekebalan tubuhnya sendiri.
Pasien Pneumonia Wuhan yang sembuh // Jaimuay Sae-eung
Yang hendak saya katakan adalah
Kalau merasa tidak enak badan
Harus segera cari dokter untuk berobat
Pneumonia Wuhan mudah disembuhkan
Karena dokter semuanya lihai sekali
Pasien juga harus tabah
AS meriset antibodi dengan imunoterapi untuk lawan 2019-nCoV
Menurut laporan Reuters, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS sedang bekerja sama dengan Farmasi Regeneron dalam riset antibodi monoklonal untuk melawan novel coronavirus. Antibodi monoklonal mengacu pada replika antibodi tunggal, termasuk sejenis imunoterapi. Ia mengunci protein spesifik pada virus, membuat patogen kehilangan kemampuan untuk menginfeksi sel manusia.
Tim medis California kembangkan strip tes dengan CRISPR
Sementara itu, tim medis di California selatan sedang mengembangkan strip tes novel coronavirus dengan menggunakan penyuntingan genom CRISPR.
Editor: Maidin Hindrawan