Polisi tangkap empat PMA kaburan di pasar malam
Ketika berpatroli di sekitar Pasar Malam Xingnan di Zhonghe, New Taipei, polisi memeriksa empat wanita berkewarganegaraan asing yang sedang siap-siap naik taksi.
Coba saya lihat ARC-nya Tunggu sebentar, bapa, tunggu sebentar
Empat perawat asing bekerja sebagai pembersih setelah kabur
畫面提供:新北市警局中和分局景安派出所
Oleh karena tidak bersedia mengeluarkan dokumen identifikasi, polisi pun membawa keempat wanita tersebut ke Pusat Layanan Imigrasi New Taipei. Usai membandingkan sidik jari, mereka dipastikan adalah pekerja migran kaburan dari Indonesia, berusia 22 hingga 44 tahun, masa kaburan minimum dua bulan, maksimum hampir empat tahun.
Wakil Ketua Kantor Polisi Jing'an, New Taipei // Lin Xin-li:Empat wanita tersebut mengaku,Mereka sebenarnya bekerja sebagai perawat domestik,
Tapi gaji rendah dan pekerjaan keras menjaga manula,Membuat mereka kabur dan bekerja sebagai pembersih
50.000 PMA kaburan, Indonesia dan Vietnam paling banyak
Susah ganti pekerjaan penyebab utama kaburan
Statistik hingga Januari 2019 menunjukkan, PMA hilang berjumlah melampaui 50.500 orang. Di antaranya, PMA dari Indonesia paling banyak, disusul yang dari Vietnam. Organisasi PMA mengemukakan, penyebab utama kaburan mencakup jam kerja melebihi 17 jam, bekerja nonstop tanpa liburan sepanjang tiga tahun, tidak memiliki kebebasan untuk ganti pekerjaan dan biaya pergantian pekerjaan yang tinggi.
Periset Taiwan International Workers' Association (TIWA) // Chen Xiu-lian:Agensi pekerjaan,Memonopoli sistem pencarian pekerjaan,Mereka sadar akan kebutuhan ganti pekerjaan,Dan ganti majikan,Mengenakan ongkos setinggi NT$ 40.000-80.000,Maka banyak orang memilih untuk kabur
Empat PMA kaburan akan direpatriasi berdasarkan hukum
Perihal pekerjaan dan tempat tinggal asal empat PMA kaburan tadi, polisi sedang memeriksa lebih lanjut. Untuk sementara, mereka telah diserahkan kepada Dirjen Imigrasi untuk siap-siap direpatriasi.
Editor: Maidin Hindrawan