Hujan deras terpa sejumlah negara Asia Tenggara, tewaskan sedikitnya 1.300 orang
Hujan deras dan banjir yang melanda sejumlah negara Asia Tenggara sejak pekan lalu telah merenggut setidaknya 1.300 jiwa, mengakibatkan kondisi kekurangan pasokan yang parah di daerah bencana. Para pakar menunjukkan, bencana transnasional skala besar ini utamanya berkaitan dengan perubahan iklim, tapi deforestasi berlebihan seperti yang terjadi di Indonesia juga penyebab terjadinya banjir tak terkendali ini.
Sedikitnya 1.300 orang tewas akibat banjir bandang di kawasan Asia Tenggara
Warga mendorong mobil di tengah genangan air setinggi lutut. Bencana yang ditimbulkan oleh angin monsun disertai hujan deras dan dua siklon tropis melanda sejumlah negara di Samudra Hindia, mencakup Thailand dan Indonesia pekan lalu. Hingga tanggal 3, tercatat sedikitnya 1.300 korban tewas, jutaan warga kehilangan tempat tinggal.
Sumatra Utara dilanda krisis materi, warga berbondong-bondong menjarah toserba
Krisis materi pasca bencana, terutama yang terjadi di Sumatra Utara, memicu korban menimbun barang. Akibat cuaca buruk dan terputusnya jalur transportasi dalam beberapa hari terakhir, bantuan materi belum tersalurkan ke area bencana. Akibatnya, warga Kota Sibolga menerjang toserba dan menjarah makanan dan minuman, menyisakan rak kosong di lokasi.
Program konservasi alam kurang optimal, bencana mudah timbul sekali turun hujan
Pakar menjelaskan, buruknya program konservasi tanah dan air di Indonesia turut memperparah intensitas bencana. Indonesia memiliki hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, namun dalam beberapa tahun terakhir, maraknya deforestasi untuk tanaman komersial dan kebakaran hutan berulang kali mengakibatkan lahan hutan yang gundul pada 2024 mencapai luas 240.000 hektar.
Hutan hujan tropis dapat mencegah banjir, tapi sudah terlanjur dibabat
Pakar menyatakan, hutan hujan tropis mampu menahan tanah, mengendalikan aliran air dan mencegah banjir. Bencana kali ini tidak hanya menyoroti potensi konsekuensi dari alam, namun juga mengangkat kembali pentingnya isu pencegahan bencana.
