PMA Vietnam sembelih satwa liar tanpa izin, lebih dari 800 kg bangkai ditemukan
Seorang PMA Vietnam di Hsinchu memburu dan menyembelih hewan untuk dijual. Sisa bangkai hewan dibuang di area pegunungan Kota Toufen di Miaoli. Polisi melakukan investigasi dan menemukan lebih dari 800 kg bangkai hewan liar, termasuk kijang, rusa, babi hutan dan daging tak jelas yang diduga menyerupai daging anjing.
Lantai dipenuhi sisa bangkai hewan, termasuk kijang, rusa sambar, babi hutan, dan daging tak dikenal yang diduga daging anjing, berbobot total 800 kg. Kelompok perlindungan hewan, kantor Inspeksi Kesehatan Hewan pemerintah Hsinchu dan Miaoli, serta polisi mendatangi area pegunungan Toufen di Miaoli tanggal 18, dan mengungkap kasus perburuan liar dan penyembelihan hewan ilegal untuk dijual.
==Huang Xuan-fu // Wakil Ketua Asosiasi Peduli Hewan Terlantar==
Kami berada di lokasi kejadian dan menemukan
Sebuah gubuk sederhana di tengah pegunungan dan hutan
Saat kami membuka pintunya
Ada 8 lemari pendingin, 2 di antaranya kosong
6 lainnya berisi daging
PMA Vietnam memburu satwa liar, sewa gudang penyimpanan daging di Miaoli
Setelah diselidiki selama setengah tahun, kelompok perlindungan hewan mempelajari informasi PMA Vietnam yang memburu, menyembelih dan menjual satwa liar secara ilegal, serta menyewa gubuk seng di kawasan pegunungan Miaoli sebagai gudang. Di dalamnya, ada enam lemari pendingin berisi daging hewan, sedangkan dua lainnya telah dikosongkan. Diduga itu bukan lokasi penyembelihan pertama, karena tidak tercium bau amis. Dinas Pertanian Kabupaten Miaoli telah mengirim semua daging tersebut untuk diperiksa, dan akan meminta penjelasan pemilik tanah guna memastikan keterlibatan serta asal-usul daging tersebut.
Oknum PMA kabur ke luar negeri, pemerintah diimbau berinisiatif lakukan investigasi
Pada April tahun ini, sempat terjadi kasus seorang PMA yang ditangkap polisi karena memburu anjing liar di Taichung, lalu menyembelih dan menjualnya secara daring. Ia juga diduga memburu kucing kuwuk, satwa liar yang dilindungi tingkat satu. Namun dalam kasus serupa yang terjadi di Hsinchu, PMA pelaku ini diketahui telah kabur ke luar negeri. Kelompok perlindungan hewan menduga adanya sindikat skala besar di balik kasus ini dan mendesak pemerintah untuk menyelidiki dan menindak tegas.