Kontroversi bayi kembar rekayasa genetika pertama di RRT

Kontroversi bayi kembar rekayasa genetika pertama di RRT
 
Seorang wakil profesor Universitas Sains dan Teknologi Selatan Shenzhen bernama He Jian-kui, mengklaim sepasang bayi kembar hasil rekayasa genetika bernama Lulu dan Nana telah lahir pada bulan November. Setelah menjalani rekayasa genetika, mereka memiliki kekebalan terhadap penyakit AIDS, yang juga merupakan bayi rekayasa genetika pertama yang kebal terhadap AIDS di seluruh dunia. Saat mengumumkan hasil penelitiannya pada tanggal 27 di Universitas Hong Kong, He Jian-kui mengemukakan, dalam wawancara eksklusif pihak Associated Press bulan Oktober, dirinya menekankan bahwa era rekayasa genetika telah tiba dan walau bukan dirinya, akan ada ilmuwan lain yang melakukannya.
 
1543546769a.jpg
 
Rekayasa genetika bertujuan menyembuhkan penyakit
 
Pihak penyelenggara utama penelitian ini yakni Shenzhen Hemei Women and Children's Hospital menjelaskan bahwa kekebalan terhadap AIDS lewat rekayasa genetika merupakan terobosan besar yang dapat menghapus ketakutan para pasien AIDS.
 
Rekayasa genetika bayi dilarang di Amerika
 
Kendati demikian, teknologi rekayasa genetika semacam ini dilarang di Amerika saat ini. Komunitas medis merasa rekayasa genetika dapat diturunkan kepada generasi berikutnya dan dapat melukai gen lainnya. Ilmuwan utama barat mengutarakan keraguan mereka akan ketidakamanan metode ini dan menyalahkan RRT karena melakukan eksperimen pada tubuh manusia. 
 
Pemerintah RRT lakukan penyelidikan terhadap He Jian-kui
 
Menghadapi kecaman berbagai pihak, selain meminta maaf atas bocornya informasi ini, He Jian-kui bersikeras bahwa yang dilakukannya adalah "operasi genetika" untuk menyelamatkan bayi yang menghadapi ancaman penyakit AIDS. Pemerintah RRT telah melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah penelitian He Jian-kui termasuk ilegal.
 
Editor: Jonathan

相關新聞